Pasalnya, selama perjalanan akan ditemani panorama alam menghijau menyegarkan mata, dedaun kopi dan batang-batang padi berada di tepian jalan dari Muara Meo (Simpang Batu Raja) sampai ke Desa Segamit.
Setiba di sana, wisatawan akan disambut aroma angin gunung yang menyegarkan, hutan bermitra di tepian bukit dan suara-suara terapi burung-burung pembohong yang bertengger di dahan-dahan kayu.
BACA JUGA:Sudah Tahu? Ini Pulau Mursala di Tapanuli Tengah
Terpisah, Direktur BUMDes Desa Segamit, Paslan mengatakan, hingga saat ini memuat belum mampu memberikan pelayanan yang maksimal, mengingat pengelolaan danau tersebut hanya dilakukan oleh masyarakat sekitar dan belum ada campur tangan pemerintah.
Danau Deduhuk itulah nama yang di berikan oleh masyarakat, mengapa, karena di sekitar lokasi danau banyak terdapat tanaman deduhuk.
sejenis tanaman keras yang daunnya kecil kecil berbulu dan buahya relatif kecil berwarna hitam di atas dan merah pada pangkal buahnya.
BACA JUGA:5 Destinasi Wisata Di Palembang Yang Bisa Dikunjungi Bersama Keluarga Tercinta
Danau ini, oleh masyarakat diberi nama danau Dedughuk karena banyaknya tumbuhan yang bernama dudeghuk yang tumbuh di sekitar danau ini.
Danau Dedughuk ini secara geografis terletak pada ketinggian 1400 mdpl dari permukaan laut.
Hamparan danau dengan luas mencapai 12 hektar yang dikelilingi dengan perbukitan nan hijau serta airnya yang jernih terlihat membiru dipandang mata, menjadikan wisata Danau Dedughuk ini bak perawan anggun nan cantik serta memukau.
BACA JUGA:Film Into The Wild: Pelajaran Hidup yang Kita dapat setelah menonton film ini
Tidak hanya itu, pemandangannya yang indah dihiasai dengan perkebunan kopi serta udara nya yang bersih dan segar, memberikan kenyamanan dan kesejukan bagi para pengunjung.
Tak heran jika Danau Deduguk ini dikatakan "Surga Alami" sebab keindahan alam yang terlihat mampu memukau serta memanjakan mata para pengunjung.
BACA JUGA:Waw! Ini 4 Rekomendasi Pemandian Air Panas di Garut