Kemarau Panjang, Ancam Gagal Panen

KEMARAU: Tampak kondisi areal perkebunan petani di Alun Dua, yang memasuki musim kemarau ini mulai mengalami kekeringan. --pagaralampos.com

PAGARALAM POS, Pagaralam – Musim kemarau yang berkepanjangan membawa kekhawatiran mendalam bagi para petani di Kelurahan Alun Dua, Kecamatan Pagaralam Utara.

Selama beberapa bulan terakhir, kekeringan yang melanda kawasan ini mengancam keberhasilan panen para petani, terutama mereka yang menggantungkan hidup pada sawah dan ladang sebagai sumber utama mata pencaharian.

Tanah yang biasanya subur kini menjadi kering dan retak, menghambat pertumbuhan tanaman. Minimnya curah hujan membuat pasokan air untuk irigasi menjadi sangat terbatas.

Sebagian besar petani di wilayah ini mengandalkan air hujan untuk mengairi lahan mereka, dan ketika hujan tidak turun, lahan pun ikut menderita.

BACA JUGA:Sinopsis dan Pemeran Film The Summit

Nopri, seorang petani yang telah bertani di Kelurahan Alun Dua selama lebih dari 20 tahun, mengungkapkan kekhawatirannya. “Sudah hampir dua bulan hujan tidak turun.

Padi yang seharusnya sudah menguning kini masih kerdil.

Jika begini terus, kami bisa gagal panen,” ungkapnya dengan wajah penuh kecemasan.

Kekeringan ini tidak hanya mempengaruhi tanaman padi, tetapi juga tanaman palawija seperti jagung, kacang-kacangan, dan sayuran. Tanaman-tanaman ini memerlukan pasokan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Tanpa air, tanaman menjadi layu, kekuningan, dan akhirnya mati.

BACA JUGA:Dukung BNN, Wujudkan Kampung BERSINAR

Siti, seorang petani sayuran, juga merasakan dampak parah dari kekeringan ini.

Ladangnya yang biasanya subur kini mulai gersang. “Saya tanam sayur-sayuran seperti bayam dan kangkung, tapi sekarang semuanya sudah layu dan kering.

Air tidak ada, sungai juga mulai surut.

Kami benar-benar dalam keadaan sulit,” katanya.

Tag
Share