Yeom Benahi 'Matematika' Garuda
Ilustrasi--Net
OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR
"Baru ketika air pasang, menjadi surut. Anda akan menemukan. Siapa yang berenang dalam keadaan telanjang". (Warren Buffet).
Mungkin apa yang dikatakan Warren Buffet, tak ada kaitan langsung dengan sepakbola.
Buffet lebih berbicara, bagaimana cara berinvestasi yang baik, dan penuh kesabaran. Tidak selalu berhasil saat-saat awal. Bisa saja keberhasilan itu, akan muncul di belakang hari. Tanpa di duga.
Seseorang, dalam bidang apa pun yang dia tekuni, pasti mengalami pasang dan surut.
BACA JUGA:Tunjukkan Semangat Cinta Tanah Air
Jatuh-bangun, dan "telanjang" badan. Menandakan seperti apa kemampuan sesungguhnya, yang dimiliki setiap orang. Tanpa perlu 'koneksitas' untuk menjadi sesuatu.
Bermain Sepak bola, adalah juga investasi. Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong, dulu juga berinvestasi. Saat kapan? Ketika menjadi pelatih Timnas Korea Selatan 2018, mengalahkan Timnas Jerman 2-0. Itu investasi diri. Karena "prestasi" itulah, Indonesia tertarik menawarinya untuk melatih Timnas Indonesia (2019).
Park Ji-sung, saat menjadi bintang Timnas Korea bersama Ahn Jung-hwan, mengalahkan Portugal, lalu masuk semifinal Piala Dunia 2002. Itu adalah investasi. Kini Park Ji-sung bekerja untuk Manchester United. Semua karena prestasi, investasinya di masa lalu.
Kemudian Yeom Ki-hun. Kapten Timnas Korea Selatan 2014, dikenal sebagai "raja 'assist (umpan 'presisi' yang menghasilkan gol) di Liga Utama Korea (K-League 1). Menolak tawaran Klub elite Arab Saudi, Al Shabab, Yeom Ki-hun memperpanjang kontraknya dengan Klub liga Utama Korea, Suwon.
BACA JUGA:Antusias Sambut Besemah Color Run 2024
Tak nyana, Yeom menjadi penyedia "assist" teratas di K-League 1, kurun 2015 dan 2016. Dia mencatat 'assist' ke-69, 70, dan 71 di K-League melawan Gwangju FC. Memecahkan rekor Shin Tae Yong sebanyak 68.