Menggapai Puncak Tandikat: Menyusuri Jejak Rimba dan Keindahan Alam
--
PAGARALAMPOS.CO - Gunung Tandikat adalah gunung berapi aktif yang terletak di Dataran Tinggi Minangkabau, berjarak sekitar 7,5 km dari Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat. Gunung ini memiliki keunikan tersendiri karena jarang dijadikan tujuan pendakian, sehingga lingkungannya tetap alami dan liar. Kehadiran hewan liar seperti harimau sumatra di hutan-hutan Gunung Tandikat menambah tantangan dan eksotisme bagi para pendaki yang berani mencoba menaklukkan puncaknya.
BACA JUGA:Gunung Talang: Surga Tersembunyi bagi Pendaki Pemula di Sumatera Barat
Tantangan Pendakian
Pendakian Gunung Tandikat membutuhkan alat dan kemampuan navigasi yang memadai karena jalan setapaknya tidak memiliki jalur yang jelas. Banyak jalur yang hilang atau terputus, serta hutan yang rapat dengan kondisi lembap. Pada ketinggian 650-1.700 Mdpl, pendaki akan menemui banyak pacet di sekitar jalan setapak. Kondisi ini menuntut pendaki untuk benar-benar siap secara fisik dan mental.
BACA JUGA:Gunung Singgalang: Surga bagi Pendaki di Sumatera Barat
Gunung Tandikat merupakan bagian dari Puncak-puncak Tri Arga di Minangkabau, bersama dengan Gunung Singgalang dan Gunung Marapi. Meskipun Tandikat kurang populer dibandingkan kedua gunung lainnya, hal ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi pendaki yang mencari suasana alami dan jarang dijamah manusia.
BACA JUGA:Keindahan Gunung Sumatera Barat: 5 Pilihan untuk Pendaki Pemula
Jalur Rintisan
Pendakian menuju puncak Tandikat umumnya dimulai dari Lembah Anai Resort, jalur yang dirintis oleh tim Mapala Unand pada tahun 1998. Pendakian dari titik ini memakan waktu sekitar 5 hari untuk naik dan 2 hari untuk turun. Puncaknya dapat dicapai dari sisi barat Lurah Dalam, kemudian menuju ke arah utara melalui jalan setapak yang rumit karena semak-semak rapat, dominasi pakis dan rotan. Penunjuk jalan sangat diperlukan agar pendaki tidak tersesat. Selama perjalanan, pendaki juga harus menyeberangi banyak anak sungai yang alirannya cukup deras saat hujan.
BACA JUGA:Gunung Padang, Situs Megalitikum yang Penuh Misteri, Gegerkan Dunia dan Para Ahli
Setelah sekitar 45 menit berjalan santai dari menara, pendaki akan tiba di Air Terjun Lurah yang berada di tengah hutan dan jarang dikunjungi. Air terjun setinggi sekitar 25 meter ini memiliki kolam yang cukup dalam, menjadikannya tantangan tersendiri untuk dikunjungi. Di sekitar air terjun ini, sering terlihat hewan primata seperti siamang dan simpai.
Jalur setapak ini sudah berada pada ketinggian 867 Mdpl. Dari sini, perjalanan dilanjutkan melewati Bukit Sangkur, di mana pendaki bisa menikmati pemandangan lembah yang indah dan Sungai Paraman Sani yang membelah Gunung Tandikat dan Gunung Gadang. Dari tebing Gunung Tandikat, banyak terlihat air terjun yang muncul ketika hujan turun.