Inilah Sejarah Berdirinya Kerajaan Aceh, Dan masa Puncak kejayaan Serta Masa Runtuhnya Kerajaan.

KORANPAGARALAMPOS.CO - Kerajaan Aceh atau Kesultanan Aceh Darussalam merupakan salah satu dari  kerajaan Islam yang terletak di ujung Pulau Sumatera, lebih tepatnya di Kutaraja atau Banda Aceh sekarang.

Pendiri Kerajaan Aceh tersebut merupakan Sultan Ali Mughayat Syah, yang berkuasa antara abad ke 1496-1528 M.

Puncak dari kejayaan Kerajaan Aceh tersebut telah diraih pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M). 

Selain hal tersebut, kejayaan Aceh tidak lepas dari letak kerajaannya yang strategis, yaitu di dekat jalur pelayaran dan perdagangan internasional.

BACA JUGA:Inilah! Kisah Sejarah Kerajaan Kalingga Serta Masa Kejayaannya.

Setelah 5 abad  berdiri kerajaan aceh, keruntuhan Kerajaan Aceh terjadi juga  pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Daud Syah, yang menjadi raja terakhirnya. 

Sejarah berdirinya

Kerajaan Aceh Cikal bakal Kerajaan Aceh tidak hanya terlepas dari kerajaan yang pernah berdiri di wilayah tersebut, salah satunya Kerajaan Lamuri atau Indrapura.

Sultan Alaiddin Husain Syah abad ke- 1465-1480 Masehi yg memiliki kekuasaan , beberapa kerajaan kecil atau Pidie bersatu dengan Lamuri saat itu telah berganti nama menjadi Kerajaan Darussalam.

BACA JUGA:Air Terjun Widuri : Destinasi Wisata Alam Menarik, ini Sejarah Harga Tiket Serta Daya Tariknnya.

Salah satu dari alasan  kerajaan kerajaan kecil berniat bersatu merupakan karena munculnya kekuatan Barat di Malaka.

Pemikiran untuk bersatu atau menjadi besar dan  juga disegani lawan  datang dari Ali Mughayat Syah, seorang panglima perang sekaligus putra mahkota Kerajaan Aceh saat itu.

Mengingatkan kembali  besarnya peran Portugis di sekitar Selat Malaka, Ali Mughayat Syah meminta ayahnya untuk menyerahkan pimpinan kerajaan kepadanya.

Selain menyusun kekuatan dengancara menyatukan kerajaan-kerajaan kecil di bawah payung Kerajaan Aceh, Sultan Ali Mughayat Syah juga membentuk angkatan darat dan laut yang kuat demi membangun kerajaan yang kokoh.