Melintasi Zaman, Penemuan Air Berusia Miliaran Tahun dan Dampaknya pada Sains dan Lingkungan!

Melintasi Zaman, Penemuan Air Berusia Miliaran Tahun dan Dampaknya pada Sains dan Lingkungan!-pagaralampos.co-

KORANPAGARALAMPOS.CO - Air unsur yang paling mendasar bagi kehidupan, seringkali menjadi subjek penelitian yang menarik bagi ilmuwan.

Namun, bayangkan jika Anda menemukan air yang telah ada sejak miliaran tahun lalu, bahkan sebelum manusia pertama berjalan di Bumi ini.

Inilah yang menjadi fokus penelitian ilmuwan ketika mereka menemukan air tertua di dunia, yang usianya diperkirakan mencapai 2 miliar tahun. Mari kita telusuri lebih jauh mengenai misteri di balik air ini.

Penemuan Pertama

Penemuan air ini bermula di sebuah lokasi yang tidak terduga: sekitar 3 kilometer di bawah permukaan Bumi di Tambang Timah Kidd, Kanada.

BACA JUGA:Wisata Alam dan Budaya di Depok, Destinasi yang Tak Boleh Dilewatkan!

Pada tahun 2016, para peneliti dari University of Toronto melakukan pengeboran di lokasi tersebut untuk mengambil sampel air dari zona terdalam di dalam Bumi. Mereka terkejut ketika menemukan bahwa air yang mereka temui jauh lebih tua daripada yang mereka perkirakan.

Analisis Isotop

Setelah sampel air diamati, para ilmuwan menggunakan teknik analisis isotop untuk menentukan usia air tersebut. Mereka mengukur rasio isotop hidrogen dan oksigen dalam air, yang memberikan petunjuk mengenai sejarah air tersebut dan berapa lama air tersebut telah berada di bumi.

Hasil analisis menunjukkan bahwa air tersebut berasal dari sekitar 2 miliar tahun yang lalu, menjadikannya air tertua yang pernah ditemukan di Bumi.

Proses Siklus Air Bumi

Penemuan ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana air ini bertahan selama miliaran tahun. Para ilmuwan percaya bahwa air tersebut terperangkap di dalam batuan sedimen yang terperangkap di bawah permukaan Bumi selama ribuan bahkan jutaan tahun.

BACA JUGA:Petualangan di Coban Kebo Glundung, Panduan Lengkap Wisata Alam Malang!

Proses alami seperti subduksi dan penekanan tektonik mungkin telah menyebabkan pergerakan air di dalam kerak Bumi, menyebabkan air tersebut berusia miliaran tahun tetap terjaga.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan