Perjalan Sejarah Jebakan Jenderal De Kock kepada Pangeran Diponegoro Saat Momen Ramadan

Perjalan Sejarah Jebakan Jenderal De Kock kepada Pangeran Diponegoro Saat Momen Ramadan-Net-Net

PAGARALAMPOS.CO - Pangeran Diponegoro atau Raden Ontowiryo adalah putra tertua dari Sultan Hamengkubuwana III dan seorang pahlawan nasional Republik Indonesia yang memimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa selama periode tahun 1825 hingga 1830 melawan pemerintah Hindia Belanda. 

Perang Diponegoro dimulai pada 20 Juli 1825, ketika pasukan Belanda datang ke Tegalrejo untuk menangkapnya.

Hal itu membuat Pangeran Diponegoro berusaha melakukan perlawanan dengan berbagai bentuk berikut: Melakukan perang gerilya, Melakukan perlawanan besar-besaran ketika musim hujan.

Salah satu strategi utamanya adalah menyerang Keraton Yogyakarta sebagai respons terhadap campur tangan Belanda dalam urusan keraton.

BACA JUGA:Menakjubkan! 6 Rekomendasi Wisata Alam di Lombok yang Menawan

BACA JUGA:Menu Baru Menggoda di Meja Lebaran, Resep Cheese Button Cookies yang Memikat

Di penghujung Desember 1829, telah jelas bagi Pangeran Diponegoro bahwa Belanda sudah menang perang.

Apalagi pada bulan sebelumnya, Diponegoro menyatakan kepada Mangkubumi bahwa perjuangannya akan sia-sia belaka bila diteruskan.

Berkali-kali utusan Jenderal De Kock datang membujuk Diponegoro.

Dirinya memberikan beberapa opsi untuk melunakkan hati sang pangeran.

BACA JUGA:Melangkah Hijau di Lebaran, Resep Green Tea Cookies yang Menggoda di Tahun 2024

BACA JUGA:Sumpia Coklat Lezat untuk Lebaran, Resep Mudah dalam 4 Langkah

Misalnya agar Keraton Yogya dibagi menjadi tiga wilayah hingga menawarkan Diponegoro wilayah kerajaan sendiri.

Pangeran Diponegoro setuju untuk bertemu dengan Jan Baptist Cleerens, utusan Jenderal De Kock pada 16 Februari.

Tag
Share