Dari Sebuah Rumah, Menolak Mengubah Nama
BERDIRI KOKOH: Langgar Tengah nampak dari samping pada beberapa waktu lalu. --pagaralampos.com
Lantaran belum ada listrik, tak jarang Ibrahim kecil membawa obor sebagai alat penerangan ketika malam.
Menurut cerita yang didengar Ibrahim dari orangtuanya dulu, Langgar Tengah ini mulanya adalah sebuah rumah biasa. Dinding dan lantai rumah ini kata dia, terbuat dari kayu.
BACA JUGA:Terapkan! 5 Tips Panduan Lengkap Cara Menghilangkan Kantung Mata Dengan Cepat
Sedangkan atapnya terbuat dari genteng.
“Rumah itu berasal dari wakaf orang,”ucap M Nur (65), pengurus Langgar Tengah lainnya ketika ditemui Pagaralam Pos di kediamannya.
Nur mengkisahkan, rumah itu diwakafkan untuk keperluan sholat.
Sebelum ada rumah tersebut, umat muslim-terutama para pedagang- di kawasan itu dahulu tak punya tempat untuk menjalankan ibadah sholat. Maka, sejak itulah, rumah tersebut berganti fungsi sebagai langgar.
BACA JUGA:Jangan Insecure! Ini 5 Tips Ampuh Untuk Mengatasi Beruntusan Pada Wajah Dengan Efektif
Saat itu juga dibentuk semacam pengurus langgar yang satu di antaranya seingat Ibrahim bernama Ketib H Usman.
Untuk nama langgar, pengurus saat itu nampaknya tak mau berpikir terlalu njelimet.
Mereka menyebutnya dengan nama Langgar Tengah. Menurut Ibrahim, nama ini dilatarbelakangi dengan lokasi langgar berada di tengah-tengah kawasan pasar.
“ Di antara pasar ilir dengan pasar Pagaralam,”tutur Ibrahim. Pasar Ilir adalah nama lain untuk kawasan Talang Kelapa.
BACA JUGA:Menapak Jejak Surga, Yuk Ekplorasi Keindahan Air Terjun Bedegung Muara Enim Sumatera Selatan
Kini ‘wajah’ Langgar Tengah sudah berubah total. Rumah kayu beratap genteng itu sudah berganti dengan bangunan beton.
Seingat Ibrahim, Langgar Tengah sudah mengalami renovasi sebanyak tigakali.