Manisnya Sejarah Kolak, Memahami Sejarahnya dari Rasa hingga Pesan Dakwah Indonesia

Manisnya Sejarah Kolak, Memahami Sejarahnya dari Rasa hingga Pesan Dakwah Indonesia-foto.net-net

PAGARALAMPOS.CO-  Kolak merupakan salah satu jenis kuliner yang selalu laris di Bulan Ramadhan. 

Rasanya yang manis sangat cocok bagi lidah masyarakat Indonesia dan menjadi hidangan berbuka puasa.

Kuah santan dengan campuran gula merah, menjadi kunci utama makanan ini menjadi kuliner legendaris. 

Apalagi, jika di dalamnya terdapat biji salak, pisang, singkong, kolang-kaling, sagu mutiara, dan cendol ubi.

BACA JUGA:Sajian Spesial, Menjelajahi 7 Kuliner khas Ramadhan yang Mewakili Keberagaman Budaya Nusantara

Berbagai cara masyarakat dalam menyajikan kolak, yakni dengan menaruh sebuah mangkok berukuran sedang dan hangat. 

Namun ada juga yang menyajikan secara dingin atau pakai es, sehingga kesegarannya makin terasa nikmat.

Hal ini membuktikan, penikmat kolak di Indonsia  sangatlah banyak.

Sehingga kuliner ini kerap dijadikan sebagai takjil saat berbuka puasa di bulan ramadan.

BACA JUGA:Selera Dunia, Eksplorasi 7 Ragam Kuliner Raamdhan di Seluruh Dunia

Namun dibalik rasanya yang manis, ternyata kolak memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi umat muslim di Indonesia. 

Dahalunya, Kolak sering dijadikan sebagai media dakwah oleh para wali saat melakukan penyebaran ajaran Islam di Indonesia.

Kolak merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang populer.

Terutama selama bulan Ramadan sebagai takjil, hidangan pembuka saat berbuka puasa. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan