Tak Izin Pergi Kerja ke Medan, Suami Tega Sekap Istri di Kandang Sapi
Ilustrasi KDRT--Foto/Ist
PAGARALAMPOS, Jember - Seorang istri berinsial SP (48) di Kabupaten Jember, diduga menjadi korban penganiayaan dan penyekapan oleh suaminya sendiri, Hermawan atau akrab disapa To Heri (51).
Korban yang diketahui warga Desa Glundengan Jember, dipukuli dan disekap di kendang sapi. Heri tega menganiaya dan menyekap istrinya karena tidak izin saat pergi bekerja.
“Korban disekap di dalam kendang sapi dekat rumahnya. Diduga karena suaminya marah korban pergi kerja ke luar Pulau Jawa, ke Medan. Tapi korban ini tidak izin atau tidak pamit dengan suaminya,”ujar Kapolsek Wuluhan AKP Solekha Arief, Selasa (19/3/2024).
BACA JUGA:Juergen Klopp, Tinggalkan Liverpool Akhir Musim Diminati Klub Divisi 4 Prancis
Aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu menurut Arief dipicu kepergian korban ke Medan pada 23 Desember 2023. Saat itu korban pergi untuk bekerja, namun tanpa izin suaminya.
“Berangkat sekitar 23 Desember 2023. Kemudian Pulang Senin (4/3/2024) kemarin. Jadi sekitar dua bulan kerja di luar Pulau jawa itu. Korban, menurut pengakuannya, bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sana,” tuturnya.
BACA JUGA: Skuad Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam, Absen di Laga Jilid I Kontra Vietnam
Malam hari sepulang dari Medan, korban dengan suaminya terlibat cekcok. Bahkan korban mengalami penganiayaan.
“Dipukul batang kayu dan tangan kosong oleh pelaku. Sehingga hampir di sekujur tubuhnya mengalami luka lebam. Terutama di bagian kepala dan badannya,”tambahnya.
Tidak selesai sampai di situ, lanjut Arief pada Kamis (7/3/2024) petang, korban dikurung di kandang sapi kosong. Tangannya diikat menggunakan tali dan dirantai di tiang dalam kendang.
BACA JUGA: Skuad Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam, Absen di Laga Jilid I Kontra Vietnam
“Tujuanya diikat itu agar korban tidak kabur. Tapi beruntung sekitar pukul 9 malam korban dapat kabur dari dalam kandang sapi. Kemudian melarikan diri ke sebuah gudang,”tambahnya.
Korban kemudian ditolong oleh warga yang sempat mendengar teriakan minta tolong. Dengan diantar perangkat desa setempat, korban lalu diantar ke Polsek Wuluhan.
“Warga mendengar suara perempuan minta tolong dari arah gudang di wilayah setempat. Saat didatangi, didapati ada perempuan yang ternyata korban KDRT itu,”tandasnya.
BACA JUGA:PSN Penting, Fogging Hanya Bikin Nyamuk Nungging
Terkait kasus ini, menurut Arief, polsek Wuluhan berkoordinasi dengan Unit PPA Satreskirk Polres Jember, juga DP3AKB untuk menindaklanjuti trauma psikis yang dialami oleh korban.
“Bahkan korban sendiri juga masih menjalani perawatan di Puskesmas Wuluhan saat ini. Karena juga mengalami luka -luka akibat penganiayaan yang dilakukan pelaku,”tambahnya.
Pelaku telah diamankan oleh Unit Satreskrim Polsek Wuluhan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik di Polsek Wuluhan.