Menyimpan Misteri

Disway--Disway

Jadilah hasil merger itu: Sai Gon Joint Stock Commercial Bank. Sempat menjadi bank terbesar kelima di Vietnam.

BACA JUGA:Taklukan PSV, Borussia Dortmund Lolos Perempat Final

Proses merger itu, kata jaksa di sana, dimanfaatkan oleh My Lan untuk kepentingan perusahaannya. Termasuk, kemudian, memberikan kredit kepada 2.500 peminjam senilai –tarik napas lagi– satu quadrillion dong. Nilai kurs dong memang lebih rendah dari rupiah. Rp 1 sama dengan 1,5 dong. Di sana bicaranya bukan lagi triliun, tapi quadrillion.

Kredit untuk 2.500 perusahaan/perorangan itu saja sudah senilai dengan 93 persen keseluruhan kredit yang diberikan SCB.

Jaksa menemukan bukti bahwa 2.500 penerima kredit itu sebenarnya jatuh ke perusahaan My Lan semua. Mungkin sama dengan yang pernah terjadi di kredit untuk ribuan petambak udang kita dulu.

Menurut jaksa SCB sendiri sebenarnya qqmutlak milik My Lan. Lebih 90 persen. Lewat berbagai skema yang tidak terlihat.

BACA JUGA:Terungkap Alasan Justin Hubner ke Liga Jepang

Dua hari lalu My Lan mendapat giliran ditanya hakim. Dia membantah semua itu. Katanyi: dia hanya memiliki saham kurang dari 5 persen di bank SCB. Yang 10 persen lagi milik dua putrinyi: masing-masing 5 persen. Lalu milik teman-temannyi sesama pengusaha: 30 persen. Sisanya milik para investor asing yang dia tidak tahu siapa mereka.

Sebagian besar investor itu memang My Lan yang mendapatkan. Yakni saat pemerintah minta bantuannyi untuk menyelamatkan dua bank yang sakit.

Dari 85 terdakwa itu 45 orang pejabat SCB sendiri. Yang 15 orang pejabat bank sentral. Ada juga dari BPK-nya Vietnam. Ada juga dari inspektorat.

Status bank SCB adalah bank joint stock. Maka nama lengkapnya: Sai Gon Joint Stock Commercial Bank.

BACA JUGA:Tempat Ngabuburit Untuk Semua Usia

Status bank 'joint stock' seperti itu tidak ada di Indonesia. Status itu boleh dibilang mencerminkan belum modernnya sistem ekonomi korporasi di Vietnam.

Di sana juga ada bank asing: HSBC adalah bank asing pertama. HSBC baru masuk Vietnam tahun 2009. Lalu ada bank publik: bank yang sudah masuk bursa saham. Tentu yang terbesar adalah bank BUMN --dengan penyakit lamanya: utang macetnya sulit dikendalikan.

Selebihnya adalah bank joint stock. Dari 49 bank yang ada di Vietnam, 31 di antaranya berstatus joint stock. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan