Merawat Tradisi Adu Betis, Tantangan dan Harapan
Merawat Tradisi Adu Betis, Tantangan dan Harapan--
BACA JUGA:Melihat Lebih Dalam Ngaben, Simbolisme dan Keheningan Kematian di Bali
Di balik setiap tekanan dan tarikan betis, terdapat nilai-nilai kebersamaan dan penghargaan terhadap keberanian.
Peninggalan Budaya yang Diwariskan
Meskipun zaman terus berubah, tradisi adu betis tetap dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Sulawesi Selatan.
Melalui generasi ke generasi, tradisi ini menjadi bagian penting dari identitas budaya mereka.
BACA JUGA:Ngaben, Pembebasan Jiwa dan Tradisi Spiritual di Bali
Setiap acara adu betis tidak hanya menjadi ajang pertandingan, tetapi juga momen untuk memperkokoh ikatan antaranggota masyarakat.
Tantangan dalam Pemeliharaan Tradisi
Namun, meskipun adu betis memiliki nilai budaya yang tinggi, tantangan dalam pemeliharaannya juga tidak bisa diabaikan.
Pengaruh modernisasi dan perubahan budaya dapat mengancam eksistensi tradisi ini.
BACA JUGA:Ritual Ngaben, Simbolisme dan Kedalaman Spiritual di Pulau Dewata
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Sulawesi Selatan untuk terus melestarikan dan mengembangkan tradisi adu betis agar tetap relevan di tengah perkembangan zaman.
Tradisi adu betis merupakan bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Sulawesi Selatan.
Melalui adu betis, bukan hanya kekuatan fisik yang diuji, tetapi juga kebersamaan dan semangat persaudaraan yang diperkuat.
Dengan menjaga dan melestarikan tradisi ini, masyarakat Sulawesi Selatan tidak hanya mempertahankan warisan leluhur, tetapi juga memperkaya keanekaragaman budaya Indonesia secara keseluruhan. (*)