Ini 7 Suku Pedalaman di Indonesia yang Masih Ada, Salahsatunya Suku Wana

Reporter: Reri Alfian |

Editor: Reri Alfian |

Kamis , 08 Feb 2024 - 14:33

Ini 7 Suku Pedalaman di Indonesia yang Masih Ada, Salahsatunya Suku Wana--

ini 7 suku pedalaman di indonesia yang masih ada, salahsatunya suku wana                            ini 7 suku pedalaman di indonesia yang masih ada, salahsatunya suku wana
pagaralampos.co - ini 7 suku pedalaman di indonesia yang masih ada, suku apa aja yah?
indonesia, dengan keberagaman budayanya yang luar biasa.
menyimpan cerita menarik tentang suku-suku yang bertahan di pedalaman hingga hari ini. 
baca juga:keren banget, ini 9 pesona cantik yang dimiliki daerah papua barat! cek penjelasanya
jauh dari keramaian perkotaan, suku-suku ini menjaga warisan budaya mereka dengan teguh. 
mari kita telusuri beberapa suku yang tetap eksis dan menjalani kehidupan mereka di pedalaman indonesia.
1. suku mentawai (pulau mentawai, sumatera barat)
tradisi dan seni
baca juga:bikin geleng-geleng kepala, inilah pesona cantik yang dimiliki papua barat! salahsatunya keindahan alam di ket
suku mentawai, yang mendiami pulau terpencil di lepas pantai sumatera barat, dikenal dengan tato tradisionalnya dan rumah panjang yang khas. 
mereka menjaga tradisi spiritual, seperti tari-tarian sakral dan upacara adat.
2. suku asmat (papua barat)
keterampilan seni dan pahatan
baca juga:wisatawan wajib tau, inilah pesona cantik yang dimiliki papua barat! ada apa aja yah?
suku asmat, yang tinggal di pedalaman papua barat, memiliki keahlian pahat kayu yang luar biasa. 
karya seni pahat mereka terkenal di dunia, mencerminkan kekayaan budaya dan kehidupan spiritual mereka.
3. suku dani (baliem valley, papua)
pertanian dan tradisi
baca juga:surganya wisatawan! inilah pesona cantik yang dimiliki papua barat
suku dani, yang menetap di lembah baliem, menjalani kehidupan agraris dengan bertani dan beternak babi sebagai sumber utama kehidupan mereka. 
tradisi saling adu kekuatan dan tarian perang masih dijaga hingga kini.
4. suku baduy (banten, jawa barat)
keabadian adat
baca juga: winger psm makassar yakob sayuri mendapat tawaran klub luar negeri
suku baduy, yang mendiami wilayah banten, menjaga tradisi dan adat istiadat mereka dengan ketat. 
mereka hidup dalam isolasi dan mempertahankan keberlanjutan budaya mereka, seperti penggunaan pakaian tradisional dan perayaan adat.
5. suku wana (sulawesi tengah)
perjalanan sebagai gipsi,
baca juga:yuk cobain! 5 manfaat kesemek buah manis tropis yang menggoda selera dan menyehatkan!
suku wana, juga dikenal sebagai suku wotu, hidup sebagai masyarakat nomaden di pedalaman sulawesi tengah. 
mereka menjaga cara hidup tradisional dan menjalani kehidupan sebagai gipsi, bermigrasi sesuai musim dan mencari sumber daya alam.
6. suku ngaju (kalimantan tengah)
hidup sebagai petani dan pencari sumber daya alam.
baca juga:tak hanya sumber protein! ini 5 keistimewaan udang dalam kuliner kelezatan yang tiada tanding
suku ngaju, yang tinggal di pedalaman kalimantan tengah, mempertahankan kehidupan tradisional mereka sebagai petani dan pencari sumber daya alam. 
ritual adat dan kehidupan berkelompok masih menjadi bagian integral dari kehidupan mereka.
7. suku toraja (sulawesi selatan)
ritual kematian yang unik suku toraja, terkenal dengan rumah adat tongkonan dan upacara kematian yang khas, hidup di daerah pegunungan sulawesi selatan. 
baca juga:pemain asing rans nusantara fc asal portugal angelo meneses, soal kesannya bermain di liga 1 indonesia
tradisi unik ini menjadi daya tarik wisata dan sekaligus mempertahankan warisan budaya mereka.
keunikan dan keberlanjutan
keberlanjutan suku-suku ini di pedalaman indonesia adalah gambaran hidup seimbang dengan alam dan warisan budaya. 
meskipun terpencil, keberadaan mereka menjadi bukti keanekaragaman budaya dan kebijaksanaan dalam menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan sekitar.
baca juga:pemain asing rans nusantara fc asal portugal angelo meneses, soal kesannya bermain di liga 1 indonesia
melalui upaya pelestarian dan penghormatan terhadap warisan leluhur, suku-suku ini memberikan inspirasi tentang pentingnya menjaga kekayaan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. (*)