Kenapa Ulos Batak Disebut Kain yang Punya Nyawa

Kenapa Ulos Batak Disebut Kain yang Punya Nyawa--

KORANPAGARALAMPOS.COM - Bagi masyarakat Batak ulos bukan sekadar kain tenun tradisional tetapi simbol kehidupan yang penuh makna dan nilai spiritual. 

Setiap helaian benang yang ditenun dengan teliti mengandung doa harapan dan restu dari si penenun untuk orang yang akan menerimanya. 

Karena itu ulos sering disebut sebagai kain yang punya nyawa. 

Ia dianggap hidup karena membawa energi kasih sayang dan perlindungan dari leluhur kepada pemakainya. 

BACA JUGA:Rasakan Sendiri Elegannya Pakaian Adat Palembang yang Penuh Filosofi

Bagi orang Batak memberi ulos bukan hanya memberi kain tetapi juga memberikan kehangatan hati dan kekuatan jiwa.

Tradisi ulos sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan hingga kini tetap menjadi bagian penting dalam setiap tahapan kehidupan orang Batak. 

Dalam upacara kelahiran ulos diberikan kepada bayi sebagai simbol kasih dan perlindungan. 

Saat seseorang menikah ulos menjadi tanda restu dan pengikat cinta antara dua keluarga. 

BACA JUGA:Ayo Temukan Pesona Songket Palembang yang Bikin Semua Mata Terpesona

Bahkan dalam kematian ulos tetap hadir untuk mengantar roh menuju kehidupan berikutnya dengan tenang. 

Dari lahir hingga meninggal ulos selalu menemani perjalanan hidup manusia sehingga dianggap memiliki “nyawa” yang melekat pada setiap benangnya.

Proses pembuatan ulos pun tidak bisa dilakukan sembarangan. 

Setiap motif dan warna memiliki makna yang dalam dan tidak boleh digunakan tanpa alasan yang tepat. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan