Berdayakan Karang Taruna, Kelola Limbah Plastik
PEMBERDAYAAN: Beragam inovasi dilakukan Dosen ITPA bersama Karang Taruna, dengan cara mengembangkan inovasi furnitur daur ulang plastik.--pagaralam pos
KORANPAGARALAMPOS.COM – Di tengah keindahan alam yang asri, Kota Pagar Alam masih menghadapi persoalan serius dalam pengelolaan sampah, khususnya plastik. Setiap harinya, Kota ini menghasilkan sekitar 85 ton sampah, sebagian besar berasal dari rumah tangga.
Kondisi ini diperparah dengan kendala teknis seperti kerusakan alat berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah.
Melihat situasi tersebut, Karang Taruna Talang Kelapa bersama tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Pagar Alam (ITPA) menggagas program inovatif bertajuk “Furnika: Furniture Inovatif dari Limbah Plastik”.
Program ini mengusung konsep ekonomi sirkular, dengan mengubah sampah plastik menjadi furnitur ramah lingkungan dan bernilai ekonomi.
BACA JUGA:Polisi Ringkus Pelaku Donasi Palsu
Proses pembuatan furnitur dilakukan melalui teknik daur ulang termoplastik, sampah plastik seperti botol dan kemasan diolah menjadi papan plastik yang kuat dan tahan lama. Bahan ini kemudian digunakan untuk membuat berbagai produk furnitur seperti meja dan kursi.
Menurut Nanda S. Prawira, Ketua Tim Pendamping Program, bersama dosen anggota Barrorotul Azizah, S.T., M.T. dan Nurmalen, M.Kom, kegiatan ini bertujuan memberdayakan Karang Taruna Talang Kelapa agar mampu mengelola limbah plastik secara kreatif sekaligus membuka peluang usaha baru. Program ini juga melibatkan mahasiswa program studi Teknik Sipil ITPA.
“Target kami minimal terbentuk satu unit produksi furnitur daur ulang yang dikelola penuh oleh Karang Taruna. Dari sini diharapkan ada pengurangan volume sampah plastik sebesar 20–30%, tercipta produk furnitur inovatif yang siap dipasarkan, serta peningkatan pendapatan ekonomi anggota Karang Taruna,” jelas Nanda.
Selain manfaat ekonomi, kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran lingkungan di masyarakat, terutama dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan plastik sekali pakai.
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-17 Vs Makedonia Utara: Garuda Muda Menelan Kekalahan 0-1
“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, yang telah mendanai kegiatan ini,” imbuhnya.
Inovasi Furnika tidak hanya menjawab persoalan sampah di Kota Pagar Alam, tetapi juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya menciptakan Kota berkelanjutan serta mendorong pola konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab. (Cg09)