Bantu Petani Kopi Go Digital Program KOPERAH
PETIH MERAH: Bersama anggota KWT Pelangi Kelurahan Karang Dalo, Dosen ITPA gelar giat pengabdian masyarakat lewat PBM dengan cara optimalisasi produksi dan pemasaran KOPERAH. --pagaralam pos
KORANPAGARALAMPOS.COM – Dosen Institut Teknologi Pagar Alam (ITPA) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, dengan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) melalui program bertema “Optimalisasi Produksi dan Pemasaran Kopi Petik Merah (KOPERAH) dengan Kemasan Smart Packaging pada Kelompok Wanita Tani Kota Pagar Alam”.
Kegiatan ini digelar pada Selasa, 26 Agustus 2025 di Kelompok Wanita Tani (KWT) Pelangi, Kelurahan Karang Dalo, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam.
Tim pelaksana kegiatan ini diketuai Apriana, M.Pd, dengan anggota Sasmita, M.Kom, dan Fameira Dhiniati, S.T., M.T. Kegiatan ini berfokus pada bidang sosial-humaniora dengan pendekatan digitalisasi, yang memadukan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan dengan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara inklusif dan berkelanjutan.
Program pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan nilai tambah kopi lokal melalui inovasi kemasan modern (smart packaging), serta penerapan strategi pemasaran digital.
BACA JUGA:Mari Kupas Alasan Kenapa Banyak Orang Betah Antri Demi HP Terbaru
Dengan konsep ini, produk kopi Pagar Alam diharapkan dapat lebih kompetitif dan memiliki daya saing yang tinggi, baik di pasar lokal, nasional, maupun internasional.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sebagai penyedia dana, serta Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Pagar Alam, yang turut berkolaborasi dalam menyukseskan kegiatan ini.
Ketua pelaksana, Apriana, M.Pd, mengungkapkan apresiasi terhadap semangat dan keterlibatan aktif anggota KWT Pelangi. “Kegiatan ini bukan hanya soal transfer teknologi, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan kemandirian perempuan dalam sektor agribisnis,” ujar Apriana.
Ia menambahkan bahwa proses pengolahan kopi — mulai dari pemilihan biji kopi petik merah berkualitas, penjemuran, roasting menggunakan peralatan modern, hingga pengenalan kemasan pintar (smart packaging) — merupakan langkah strategis dalam memperluas pasar dan meningkatkan nilai jual kopi Pagar Alam.
BACA JUGA:Yuk Bongkar Rahasia Chipset Baru yang Bikin HP Ngebut Seperti Roket
“Melalui pendekatan digital dan pelatihan intensif, kami berharap Kopi Petik Merah dapat menjadi produk unggulan yang meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya petani kopi di Kota Pagar Alam. Kami ingin petani tidak hanya bergantung pada harga jual biji kopi mentah yang cenderung tidak stabil,” tambahnya.
Kegiatan ini juga melibatkan akademisi, mahasiswa, dan mitra industri sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal. Selain itu, Apriana menegaskan bahwa keberlanjutan program menjadi fokus utama melalui pendampingan lanjutan dan penguatan jejaring pemasaran daring. (Cg09)