Cahaya Aurora di Planet Lain Ungkap Rahasia Alam Semesta
Cahaya Aurora di Planet Lain Ungkap Rahasia Alam Semesta--
KORANPAGARALAMPOS.COM - Aurora selalu menjadi salah satu fenomena alam yang menakjubkan di Bumi dengan tarian cahaya hijau ungu dan merah di langit kutub yang membuat siapa pun terpesona.
Namun yang lebih menarik adalah fakta bahwa aurora tidak hanya ada di Bumi melainkan juga ditemukan di planet lain dalam tata surya seperti Jupiter Saturnus Uranus dan bahkan Mars.
Fenomena ini terjadi ketika partikel bermuatan dari angin matahari bertabrakan dengan atmosfer planet menghasilkan cahaya berwarna warni yang indah.
Keberadaan aurora di planet lain membuka misteri baru tentang bagaimana interaksi medan magnet dan atmosfer mampu menciptakan pertunjukan cahaya kosmik yang luar biasa.
BACA JUGA:Dulu Butuh Puluhan Tahun, Kini AI Bisa Peta Galaksi dalam Sekejap
Di Jupiter aurora terlihat jauh lebih besar dan terang dibandingkan di Bumi karena planet ini memiliki medan magnet yang sangat kuat bahkan ribuan kali lebih besar daripada medan magnet bumi.
Teleskop luar angkasa Hubble pernah merekam aurora di kutub Jupiter yang ukurannya bisa lebih besar dari planet Bumi itu sendiri.
Fenomena ini memperlihatkan betapa kuatnya interaksi antara angin matahari dengan medan magnet raksasa gas tersebut.
Namun yang mengejutkan aurora Jupiter tidak hanya dipicu oleh matahari tetapi juga oleh interaksi dengan bulan bulannya terutama Io yang memiliki aktivitas vulkanik luar biasa.

Cahaya Aurora di Planet Lain Ungkap Rahasia Alam Semesta--
Aurora di Saturnus pun tidak kalah menarik karena bentuknya yang menyerupai cincin cahaya berputar di sekitar kutub planet.
Data dari wahana Cassini menunjukkan bahwa aurora Saturnus bisa berubah bentuk dengan cepat tergantung pada intensitas angin matahari.
Warna biru hijau hingga ungu terlihat jelas dan menciptakan pemandangan menakjubkan yang tidak pernah kita lihat di Bumi.
Fenomena ini memberi petunjuk kepada para ilmuwan tentang kondisi atmosfer Saturnus yang penuh dengan gas hidrogen dan helium serta bagaimana partikel energi tinggi mampu menembus lapisan tersebut.