kapal Pinisi, Mahakarya Maritim dari Sulawesi Selatan

kapal Pinisi, Mahakarya Maritim dari Sulawesi Selatan-net-kolase
KORANPAGARALAMPOS.COM - Kapal Pinisi merupakan simbol kejayaan maritim Indonesia yang berasal dari Sulawesi Selatan.
Kapal ini lekat dengan nama suku Bugis dan Konjo, dua kelompok etnis yang sejak lama dikenal memiliki keterampilan tinggi dalam pelayaran dan pembuatan kapal.
Namun, penting untuk diluruskan bahwa istilah “Pinisi” bukanlah nama kapal, melainkan merujuk pada sistem layar yang digunakan.
Sistem ini dikenal sebagai fore-and-aft rig, yaitu konfigurasi layar depan-belakang yang terpasang pada dua tiang utama.
BACA JUGA:Kejayaan dan Akhir dari Hotel Siranda Semarang Penuh Misteri
Pinisi sering disalahartikan sebagai satu jenis kapal. Padahal, sistem layar Pinisi dapat dipasang di berbagai jenis lambung kapal, terutama Palari dan Lambo.
Palari merupakan bentuk yang lebih tua dengan bagian buritan dan lunas yang melengkung, serta biasanya dilengkapi kemudi tradisional di sisi buritan.
Sedangkan Lambo, atau Lamba, memiliki bentuk lebih ramping dan buritan yang lurus, serta lebih cocok untuk kapal bermesin.
Asal-usul Pinisi sering kali dikaitkan dengan legenda Sawerigading dari epos La Galigo.
BACA JUGA:Surga Tersembunyi Itu Bernama Curug Cisadane
Dikisahkan, Sawerigading memerintahkan pembuatan kapal besar dari pohon welenreng untuk berlayar ke negeri Cina.
Namun, kisah ini tidak ditemukan dalam teks asli La Galigo, dan oleh karena itu lebih tepat dipandang sebagai legenda yang hidup dalam tradisi lisan masyarakat.
Bukti tertulis paling awal mengenai aktivitas pembuatan kapal di Sulawesi Selatan muncul dari catatan Cornelis Speelman, pemimpin armada VOC, yang menyebut kegiatan pembuatan kapal di wilayah ini pada tahun 1660-an.