Stop Gas Motor Sampai Limit! Pahami Dampak Buruknya pada Komponen Mesin

KORANPAGARALAMPOS.COM - Bagi sebagian pengendara, terutama anak muda, memelintir gas motor hingga putaran mesin menyentuh limit (redline) atau rev limiter mungkin terasa mengasyikkan, bahkan jadi unjuk gigi.

Namun, di balik sensasi kecepatan dan suara raungan mesin, kebiasaan ini menyimpan potensi bahaya yang bisa membuat motor Anda cepat jebol. Mari kita telusuri mengapa kebiasaan ini sangat tidak disarankan.

Gas Motor Sampai Limit-Kolase by Pagaralampos.com-

BACA JUGA:Pilih yang Terbaik Helm Motor Sport, Investasi Keselamatan Tiada Tara

Apa Itu Redline dan Rev Limiter?

Redline adalah batas putaran mesin maksimum yang direkomendasikan pabrikan, biasanya ditandai dengan area merah pada takometer (RPM meter) motor. Melebihi batas ini berarti mesin bekerja di luar rentang operasional amannya.

Rev Limiter adalah fitur elektronik yang secara otomatis membatasi putaran mesin agar tidak melebihi redline.

Ini adalah safety feature yang dirancang untuk melindungi mesin dari kerusakan akibat over-revving. Ketika motor mencapai rev limiter, Anda akan merasakan power mesin terpotong-potong atau tertahan.

BACA JUGA:Preview Eksklusif BMW X5 2027, Kombinasi Desain dan Teknologi Termewah

Bahaya Memelintir Gas Sampai Limit

Meskipun ada rev limiter yang berfungsi sebagai pelindung, bukan berarti Anda bisa seenaknya memelintir gas sampai batas maksimal secara terus-menerus. Berikut adalah beberapa bahaya yang mengintai:

Piston dan Batang Piston Melengkung/Patah:

Pada putaran mesin yang sangat tinggi, tekanan dan gaya inersia pada piston dan batang piston sangat besar. Komponen-komponen ini dirancang untuk menahan beban hingga redline, tetapi penggunaan berlebihan di batas ini secara terus-menerus akan menyebabkan kelelahan material.

Akibatnya, batang piston bisa melengkung, bahkan patah, yang berujung pada kerusakan mesin parah (pecahnya blok mesin).