Mengenal Peran Penting Sensor TPS Motor Injeksi dan Tips Mendeteksinya

KORANPAGARALAMPOS.COM - Motor modern dengan sistem injeksi telah mengalami evolusi besar dalam hal teknologi dan efisiensi.

Salah satu kunci dari performa optimal motor injeksi adalah keberadaan berbagai sensor yang bekerja bersama untuk memastikan proses pembakaran berjalan sempurna.

Sensor-sensor ini tidak hanya berfungsi sebagai pengumpul data, tetapi juga sebagai pengatur sistem kerja mesin sesuai kondisi real-time.

Menurut Dwi Wahyono, Technical Training Instructor Astra Motor Yogyakarta, dalam sistem injeksi setidaknya terdapat enam sensor utama.

BACA JUGA:Tips Jitu Ikut Kuis Harian Maxim dan Raih Saldo GoPay Gratis Setiap Hari

"Dalam mesin injeksi ada sensor suhu panas mesin (EOT/ECT), sensor tekanan udara (MAP), sensor suhu udara (IAT), sensor posisi bukaan gas (TPS), sensor oksigen (O2 Sensor), dan sensor putaran Crankshaft. Namun, tiap motor memiliki jumlah yang berbeda sesuai kebutuhan," jelasnya.

Setiap sensor memiliki peran penting. Misalnya, sensor suhu mesin membantu ECU (Electronic Control Unit) menyesuaikan campuran bahan bakar sesuai suhu operasional, sedangkan sensor tekanan udara (MAP) membaca tekanan di intake manifold untuk menghitung volume udara yang masuk.

Namun, salah satu sensor yang kerap menjadi perhatian karena pengaruh langsungnya terhadap performa adalah Throttle Position Sensor (TPS).

Fungsi dan Gejala Kerusakan TPS

BACA JUGA:Tips Mendapatkan Saldo GoPay Gratis dari Promo Harbolnas Blibli 2025

TPS berfungsi untuk membaca besar kecilnya bukaan gas (throttle) dan mengirimkan informasi tersebut ke ECU.

Dari sinyal ini, ECU akan menyesuaikan jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bakar.

Artinya, setiap tarikan gas yang kita lakukan dikendalikan dan direspons oleh data yang dikirimkan oleh sensor ini.

Namun, apa jadinya jika TPS mengalami kerusakan?