Pembelajaran Interaktif Kunci Meningkatkan Semangat Belajar Siswa

AKTIF: Saat siswa/i kelas 1 dan 2 SD Negeri 25 sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar.--pagaralam pos
KORANPAGARALAMPOS.COM – Semangat belajar siswa sekolah dasar tidak selalu lahir dari tumpukan buku pelajaran dan soal latihan. Justru, pendekatan yang menyenangkan dan interaktif menjadi kunci dalam menumbuhkan motivasi serta meningkatkan keterampilan siswa, terutama di usia dini yang penuh rasa ingin tahu.
Hal ini disampaikan oleh Kepala SD Negeri 25 Kota Pagar Alam, Cipta Relena, S.Pd., dalam wawancara seputar metode pembelajaran yang diterapkan di sekolahnya.
Menurut Cipta, pendekatan pembelajaran yang membosankan dan monoton sering kali membuat siswa kehilangan minat. Sebaliknya, dengan menjadikan kegiatan belajar sebagai sesuatu yang menyenangkan, siswa tidak hanya lebih fokus tetapi juga mampu menyerap materi dengan lebih baik.
“Aktivitas membaca bersama, menulis kreatif, serta permainan angka bisa menjadi cara efektif untuk meningkatkan keterampilan siswa,” ujarnya.
BACA JUGA:Wujudkan Lingkungan Bersih dan Aman
Salah satu metode yang terbukti efektif di SDN 25 Pagar Alam adalah membaca buku bersama. Dalam kegiatan ini, guru dan siswa duduk bersama untuk membaca cerita dengan suara keras, lalu mendiskusikan isinya.
Cara ini dinilai sangat baik untuk memperkaya kosakata siswa, memperkuat pemahaman bacaan, dan menumbuhkan minat baca sejak dini.
Tidak hanya membaca, siswa juga diajak untuk menuangkan gagasan mereka ke dalam tulisan melalui penulisan cerita pendek dan jurnal harian.
Aktivitas ini bukan hanya melatih kemampuan menulis, tetapi juga mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan mengekspresikan diri. “Jika anak terbiasa menuangkan pikirannya dalam tulisan, mereka akan lebih percaya diri dalam menyusun kata dan kalimat,” tambah Cipta.
BACA JUGA:Dongkrak Realisasi PBB Lewat Bukti Lunas
Bagi banyak siswa, matematika kerap menjadi pelajaran yang sulit dan menakutkan.
Namun, di tangan guru-guru kreatif di SDN 25, pelajaran berhitung justru menjadi favorit.
Mereka menggabungkan konsep matematika dengan permainan angka yang dikaitkan dengan kegiatan sehari-hari.
Contohnya, menghitung bahan masakan saat praktik memasak, atau menggunakan permainan papan yang melibatkan operasi hitung sederhana.