Perawatan Mobil Hybrid vs Konvensional: Apa Bedanya?

Perawatan Mobil Hybrid vs Konvensional: Apa Bedanya?--
KORANPAGARALAMPOS.CO - Mobil hybrid semakin populer karena menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan emisi yang lebih rendah dibandingkan mobil konvensional.
Namun, dari segi perawatan, ada beberapa perbedaan mendasar antara keduanya. Apa saja perbedaannya? Simak ulasan berikut!
1. Mesin dan Sistem Penggerak
Mobil Hybrid
BACA JUGA:El Gontori, Pagaralam Pos dan D Team Berbagi Kasih ke Sesama
Mobil hybrid memiliki dua sumber tenaga, yaitu mesin bensin dan motor listrik.
Ini berarti ada tambahan komponen seperti baterai hybrid, inverter, dan sistem manajemen energi yang perlu diperhatikan dalam perawatan.
- Baterai hybrid perlu pengecekan rutin untuk memastikan kinerjanya tetap optimal.
- Sistem pendingin inverter juga harus diperiksa agar tidak terjadi overheating pada motor listrik.
Mobil Konvensional
BACA JUGA:Yatim Fest 2025, 365 Anak Yatim dan Dhuafa Terima Santunan
Mobil konvensional hanya menggunakan mesin pembakaran internal, sehingga lebih sederhana dalam perawatan.
- Perawatan rutin seperti penggantian oli mesin, filter udara, dan busi lebih sering dilakukan dibanding mobil hybrid.
- Tidak perlu perawatan baterai khusus, karena hanya menggunakan aki standar.
2. Sistem Pengereman
Mobil Hybrid
BACA JUGA:Yatim Fest 2025, 365 Anak Yatim dan Dhuafa Terima Santunan
Mobil hybrid dilengkapi dengan regenerative braking, yang membantu mengisi ulang baterai saat kendaraan mengerem.
Sistem ini mengurangi keausan pada kampas rem, sehingga komponen rem cenderung lebih awet dibandingkan mobil konvensional.
Mobil Konvensional
Sistem pengereman pada mobil konvensional sepenuhnya bergantung pada gesekan mekanis, sehingga kampas rem lebih cepat aus dan perlu diganti lebih sering.
BACA JUGA:Bicara Kekuatan Timnas Indonesia
3. Konsumsi dan Penggantian Oli Mesin
Mobil Hybrid
Karena mesin bensin tidak selalu aktif (motor listrik sering mengambil alih), penggunaan oli mesin lebih irit. Penggantian oli bisa dilakukan setiap 10.000–15.000 km, tergantung rekomendasi pabrikan.