Berkunjung ke Semarang? Yuk Jelajah Sam Poo Kong Destinasi Bersejarah yang Wajib Dikunjungi

Berkunjung ke Semarang? Yuk Jelajah Sam Poo Kong Destinasi Bersejarah yang Wajib Dikunjungi-Kolase by Pagaralampos.com-net
KORANPAGARALAMPOS.CO- Sam Poo Kong adalah salah satu destinasi wisata sejarah dan religi yang paling terkenal di Semarang, Jawa Tengah.
Sebagai kelenteng tertua di kota ini, Sam Poo Kong memiliki nilai historis yang erat kaitannya dengan perjalanan Laksamana Cheng Ho, seorang penjelajah Muslim dari Tiongkok yang dikenal karena ekspedisinya ke berbagai belahan dunia, termasuk Nusantara.
Kompleks kelenteng ini tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Konghucu, Buddha, dan Taoisme, tetapi juga menarik minat wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan arsitektur khas Tiongkok serta merasakan atmosfer spiritual yang kental di dalamnya.
Keunikan yang dimiliki Sam Poo Kong menjadikannya salah satu ikon budaya yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang datang ke Semarang. Sejarah panjang Sam Poo Kong bermula dari kedatangan Laksamana Cheng Ho pada abad ke-15.
BACA JUGA:Rekomendasi Tempat Wisata di Bandar Lampung yang Tengah Populer
Cheng Ho, atau yang juga dikenal sebagai Zheng He, adalah seorang pelaut dan diplomat dari Dinasti Ming yang melakukan berbagai ekspedisi ke Asia Tenggara, India, Timur Tengah, hingga Afrika.
Saat singgah di Semarang, konon armada Cheng Ho mengalami kendala dan harus berlabuh di daerah yang kini menjadi lokasi Sam Poo Kong.
Di tempat ini, Cheng Ho beserta awak kapalnya membangun tempat persinggahan dan tempat beribadah. Meskipun Cheng Ho sendiri beragama Islam, banyak anak buahnya yang berasal dari latar belakang agama dan kepercayaan berbeda.
Inilah yang kemudian menyebabkan tempat ini berkembang menjadi kelenteng yang dihormati oleh berbagai umat.
BACA JUGA:Tempat Wisata di Bantul yang Menjadi Favorit Wisatawan saat Berlibur
Arsitektur Sam Poo Kong menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.
Bangunan-bangunan di dalam kompleks ini didominasi oleh warna merah khas kelenteng Tiongkok, dengan pilar-pilar besar yang dihiasi ukiran naga serta atap yang melengkung khas arsitektur tradisional Tiongkok.
Salah satu bagian yang paling mencolok adalah patung raksasa Laksamana Cheng Ho yang berdiri megah di tengah kompleks.
Patung ini merupakan bentuk penghormatan kepada sosok Cheng Ho yang diyakini membawa pengaruh besar dalam hubungan dagang serta penyebaran budaya Tionghoa di Nusantara.