Piring Kembar

Disway--Pagaralam Pos

Saya tidak tahu HPN yang mana yang lebih meriah. Saya hadir di HPN yang di Banjarmasin karena diminta jadi pembicara seminar masa depan media di sana.

BACA JUGA:Bersama Warga, KKN IAIP Lakukan Jumat Bersih

Saya lihat ada gerak jalan, ada penganugerahan piala Adinegoro, dan jamuan makan malam di rumah dinas Gubernur Kalsel Muhidin.

Seorang menteri yang dekat dengan Presiden Prabowo hadir di Kalsel: Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Di acara jamuan makan malam di rumah dinas gubernur, Fadli memberi sambutan yang  banyak mendapat tepuk tangan.

Yang memenangkan hadiah Adinegoro tahun ini wartawan dari media online Kumparan. Namanya: Erandhi Hutomo Saputra. Wartawan muda. Hebat.

Saya bertemu Erandhi di lobi hotel. Ternyata Erandhi yang juga yang memenangkan Hadiah Adinegoro tahun lalu.

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Upayakan Serap Gabah Petani Sesuai HPP Rp6.500 untuk Semua Kualitas

Tulisan Erandhi yang dinilai sebagai karya jurnalisme terbaik tahun ini bicara soal PIK2. Yakni hasil investigasinya mengenai proyek real estate di Tangerang utara itu.

Saya sudah membaca tulisan Erandhi: bagaimana petani dan petambak di sana "kalah" melawan investor.

Tulisan itu terbit di Kumparan bulan Juli tahun lalu. Jauh sebelum heboh PSN PIK2 belakangan ini.

Erandhi tidak peduli dengan perpecahan ini. Ia anggap ini urusan para elite PWI.

BACA JUGA:Tingkatkan Peran dan Fungsi Kehumasan

Perpecahan ini kelihatannya akan lama. Belum ada titik terang seperti yang mudah  terjadi di Kadin Indonesia.

Kian lama perpecahan ini hanya akan membuat PWI kian tidak relevan dengan zaman. Toh dengan atau tanpa PWI media akan terus berjalan.

Di tengah perpecahan PWI itu jangan lupa: hari ini Disway harusnya juga berulang tahun. Ke- 7? Apakah itu juga berarti saya sudah menulis setiap hari tanpa absen selama tujuh tahun?

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan