Malam Pertama
Disway--Pagaralam Pos
Oleh: Dahlan Iskan
SENIN besok pelantikan presiden baru. Cuaca buruk. Dinginnya seperti sampai mencubit-cubit kulit. Disertai angin yang menambah rasa dingin. Suhu udara akan 12 derajat Fahrenheit. Itu sama dengan minus -11,111 derajat Celsius.
Itulah sebabnya pelantikan presiden baru Amerika Serikat itu dipindah ke dalam ruangan. Yakni di ruang besar gedung Kongres. Tentu kapasitasnya lebih terbatas dibanding di lapangan terbuka.
Donald Trump pun, mulai besok, resmi menjadi presiden Amerika Serikat lagi. Empat tahun ke depan adalah empat tahun yang heboh tapi damai.
Heboh karena akan banyak keputusan yang mengejutkan.
BACA JUGA:Fokus Datangkan Kyle Walker
Damai karena perang di berbagai wilayah dunia akan berhenti --seperti dijanjikannya saat kampanye pilpres.
Saya akan ikut berdebar: apa yang akan ia lakukan di hari pertamanya berkantor di Gedung Putih. Saya mencatat janjinya yang banyak. Semua akan ia lakukan di hari pertamanya.
Mengusir imigran gelap. Ia tahu: jumlahnya 11 juta orang. Ia akan menggunakan kekuatan militer untuk melaksanakannya.
Sebelas juta bukanlah jumlah yang sedikit. Jangan-jangan di hari pertama hanyalah menandatangani dekritnya. Pelaksanaannya akan dilakukan bertahap.
BACA JUGA:Tingkatkan Akuntabilitas dalam Pengelolaan APBD
Pasar tenaga kerja di Amerika bisa guncang kalau 11 juta orang itu diusir serentak. Terutama di jenis pekerjaan kasar. Bagaimana pun caranya, tetap saja apa yang akan dilakukan Trump sangat menarik untuk diikuti.
Menghentikan perang di Ukraina. Saya begitu ingin tahu langkah apa yang ia putuskan besok. Bahkan Trump bisa ”gila” lebih jauh. NATO bubar. Amerika keluar dari NATO.
Trump bisa mengatakan NATO tidak relevan lagi bagi Amerika. Hanya menghabiskan uangnya. Berhentinya perang di Ukraina sangat baik bagi kita di Indonesia --juga dunia.