50 Ribu Pengemudi Grab akan Dapat Mobil dari BYD, Dorong Transportasi Ramah Lingkungan di Asia Tenggara

50 Ribu Pengemudi Grab akan Dapat Mobil dari BYD, Dorong Transportasi Ramah Lingkungan di Asia Tenggara--foto: kolase pagaralampos.co

BACA JUGA:Ini Dia Perbandingan Biaya Perawatan Mobil Manual vs Otomatis, Simak Ulasan Lengkapnya Disini!

Fitur ini memberikan prioritas kepada pengguna untuk memilih kendaraan energi baru tanpa biaya tambahan, sehingga semakin mendorong adopsi transportasi ramah lingkungan.

Optimalisasi Teknologi dan Internet of Things

Selain penyediaan kendaraan, Grab dan BYD juga bekerja sama dalam pengembangan teknologi.

Integrasi Internet of Things (IoT) antara kendaraan dan platform Grab akan meningkatkan efisiensi layanan.

BACA JUGA:Deretan Mobil Listrik Denza, Mana yang Paling Cocok untuk Pasar Indonesia?

Fitur seperti optimalisasi navigasi, perencanaan rute, dan algoritma data akan membantu pengemudi mengurangi waktu tempuh dan biaya operasional.

Dukungan untuk Transisi ke Kendaraan Listrik

Managing Director Group Business Development Grab, Chuck Kim, mengungkapkan, “Kolaborasi ini memungkinkan kami mendorong transisi ke kendaraan listrik dengan mengurangi hambatan finansial yang sering kali terkait dengan EV.

Dalam jangka panjang, ini memberikan manfaat ekonomi bagi mitra pengemudi, termasuk penghematan biaya bahan bakar.”

BACA JUGA:Aman Rem Tangan Apa Gigi Transmisi Pada Mobil Manual? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Langkah ini mencerminkan tren global menuju kendaraan listrik, terutama di Asia Tenggara. Indonesia, sebagai pasar mobil terbesar di kawasan ini, menjadi fokus penting dalam strategi Grab dan BYD.

Pada 2019, BYD bekerja sama dengan Blue Bird dalam proyek taksi listrik terbesar di Indonesia dengan pengadaan 200 kendaraan listrik.

Kini, melalui kemitraan dengan Grab, BYD semakin memperkuat kehadirannya di pasar kendaraan energi baru di Indonesia.

Prestasi dan Pengaruh BYD di Asia Tenggara

Tag
Share