TikTok dan WeChat Lolos dari Jerat Sensor Malaysia, Facebook dan YouTube Menunggu Nasib
TikTok dan WeChat Lolos dari Jerat Sensor Malaysia, Facebook dan YouTube Menunggu Nasib--
BACA JUGA:Resmi Merekrut Alejo Sarco
1. Gangguan terhadap Komunikasi dan Bisnis:
Facebook dan YouTube adalah platform utama untuk komunikasi sosial, pemasaran, dan iklan di Malaysia. Pemblokiran keduanya akan mengganggu aktivitas bisnis dan sosial yang sangat bergantung pada platform tersebut.
2. Pengalihan ke Platform Alternatif:
Pengguna di Malaysia mungkin akan beralih ke platform lain seperti Twitter, Instagram, atau bahkan aplikasi lokal.
BACA JUGA:Melaju ke Final Piala Super Italia
Namun, ini bisa menciptakan fragmentasi lebih lanjut dalam dunia digital dan mengurangi akses ke informasi global yang tersedia di Facebook dan YouTube.
3. Peningkatan Aktivitas VPN:
Untuk menghindari pembatasan akses, banyak pengguna mungkin beralih menggunakan Virtual Private Network (VPN) untuk mengakses Facebook dan YouTube, yang bisa membuat upaya pemblokiran kurang efektif.
Respons dari Facebook dan YouTube
BACA JUGA:Tak Asal Mencari Pemain Naturalisasi
Sejauh ini, baik Facebook maupun YouTube tampaknya sedang bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk memperbaiki sistem moderasi mereka.
Kedua platform ini dikabarkan tengah memperketat kebijakan konten dan memperkuat sistem pelaporan, meskipun belum ada solusi yang memuaskan bagi pemerintah Malaysia.
Malaysia berada di persimpangan antara kebebasan berekspresi di dunia maya dan menjaga stabilitas sosial melalui pengaturan yang lebih ketat terhadap konten online.
TikTok dan WeChat berhasil menghindari pemblokiran dengan beradaptasi dengan regulasi, sementara Facebook dan YouTube kini berada di bawah pengawasan ketat.