Arjuno 200.000
Disway--Pagaralam Pos
Oleh: Dahlan Iskan
Ia ulang tahun ke-88. Saya tidak bisa datang –saat itu lagi di Tiongkok dalam perjalanan ke Amerika. Dari Shenzhen saya bikin video: selamat ulang tahun.
Namanya Anda sudah kenal: Budi Dharmawan. Nama mandarinnya: Kwik Kian Djien. Aktivis buah tropis. Punya kebun buah percontohan di Bawen, selatan Semarang. Ia membangun vila di tengah kebun itu. Di situ ultah ke-88 dirayakan. Video ucapan dari Shenzhen pun diputar.
Saya ke kebun Hortimart Agro Center itu. Kemarin pagi. Siapa tahu Pak Budi masih tidur di vilanya. Ternyata tidak ada. Ia lagi ke Bogor. Nanti malam ia akan merayakan malam tahun baru dengan anak cucu di kota hujan itu.
Tidak masalah.
BACA JUGA:Wisata Kebun Salak Pagar Alam, Cocok Untuk Liburan Ditahun 2025!
Saya berfoto di depan vila. Biar foto itu dikirim ke Bogor: pertanda saya telah hadir di ulang tahunnya.
Lalu saya keliling kebun buah tropis itu: 20 hektare. Buah apa saja ada. Semuanya organik. Saya diantar Mbak Damayanti. Dia sudah 16 tahun di kebun itu. Sudah pandai menjadi pemandu wisata buah tropis.
Sebenarnya ada satu jenis durian yang ingin saya rasakan di situ: durian Arjuno. Nama itu memang ciptaan pak Budi sendiri. Daripada durian itu tidak bernama.
Begitu banyak durian lokal yang tidak bernama. Banyak yang enak: ada yang manis, ada yang pahit, ada pula yang di antara manis dan pahit.
BACA JUGA:Ronaldo Cabut Hak Istimewa Al Nassr
Pak Budi mengumpulkan mereka yang tidak bernama itu di kebunnya. Mereka yang tidak bernama itu pun dicoba dibedakan berdasarkan rasa. Ternyata banyak sekali. Hampir 90 jenis. Dicarilah nama yang harus berbeda. Pak Budi akhirnya memilih nama-nama wayang kulit.
Durian lokal yang rasanya terenak ia beri nama "Durian Arjuno" –lelananging jagat: tokoh playboy paling ganteng nan pertapa. Paling ganteng se dunia wayang.
"Pernah salah satunya diberi nama tokoh wayang yang sangat populer, yakni Sengkuni," ujar Damayanti. "Tapi banyak yang membencinya. Lalu nama Sengkuni dihapus," tambah alumnus Undip Semarang itu.