Pemerintah Berikan Insentif PPnBM untuk Mobil Hybrid, Begini Respon Hyundai!

Pemerintah Berikan Insentif PPnBM untuk Mobil Hybrid, Begini Respon Hyundai!--foto: kolase pagaralampos.co

KORANPAGARALAMPOS.CO - Pemerintah Indonesia baru-baru ini mengumumkan kebijakan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3 persen untuk kendaraan berteknologi hybrid, yang akan berlaku pada tahun 2024.

Kebijakan ini merupakan langkah signifikan untuk mendukung pengembangan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.

Di tengah kabar tersebut, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengungkapkan komitmennya untuk terus berfokus pada pengembangan mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV), meskipun kendaraan hybrid kini mendapatkan insentif yang menggiurkan.

Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer HMID, menyatakan bahwa meskipun pemerintah memberikan insentif untuk mobil hybrid, Hyundai akan tetap memprioritaskan pengembangan mobil listrik sebagai bagian dari komitmen mereka untuk menuju transisi energi yang lebih bersih.

BACA JUGA:Insentif Hybrid Resmi Rilis, Simak Mobil Hybrid yang Siap Meluncur!

"Hyundai akan terus fokus menghadirkan mobil listrik ramah lingkungan, khususnya BEV. Mobil listrik tetap menjadi prioritas utama kami, selaras dengan investasi keseluruhan ekosistem mobil listrik Hyundai di Indonesia," ujarnya.

Hyundai sendiri telah menunjukkan keseriusannya dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan berbagai langkah strategis.

Salah satu di antaranya adalah pengembangan dua model mobil hybrid di pasar Indonesia, yaitu Hyundai Santa Fe dan Tucson.

Produk-produk ini, meski berteknologi hybrid, tetap menjadi bagian dari langkah Hyundai menuju pengembangan kendaraan ramah lingkungan yang lebih luas. 

BACA JUGA:Mitsubishi Xpander Salah Satu Mobil Terlaris di Indonesia, Ini Alasannya!

Selain itu, Hyundai Motor Group, induk perusahaan Hyundai, baru-baru ini mengumumkan rencana investasi besar-besaran di Indonesia untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik.

Total investasi yang direncanakan mencapai 9,8 miliar dolar AS atau sekitar 142 triliun rupiah.

Investasi ini melibatkan berbagai sektor, mulai dari aktivitas pertambangan, pengolahan bahan baku, hingga produksi sel baterai untuk kendaraan listrik.

Hyundai juga berencana untuk membangun fasilitas pabrik kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Tag
Share