Manfaatkan Ketiadaan Ueda
Manfaatkan Ketiadaan Ueda--Net
Rangking Jepang dan Indonesia bagai Bumi dan Langit, dengan interval 115 tangga (Jepang 15, Indonesia 130) per Oktober. Lumrah, bila publik Asia memandang Jepang akan menaklukkan Indonesia. Bahkan, dalam sebuah komentar yang dimuat sebuah situs Jepang memprediksi, Jepang akan menang 3-0. Bersama, atau tanpa Ayase Ueda.
Hajime Moriyasu (coach Jepang) juga publik manapun, tak boleh gegabah memandang Timnas Indonesia, tanpa Ayase Ueda. Kelincahan pemain Liga Belanda (Feyeenord) ini, jelas tak tergantikan. Sekalipun oleh Kyogo Furuhashi.
Keberanian Moriyasu mempola satu penyerang (terlepas dari apapun formasinya), memperlihatkan betapa Ayase Ueda "powerfull". Dalam "kesunyiannya" sebagai ujung tombak, Ueda dapat mengecoh dua, atau tiga pemain bertahan lawan.
BACA JUGA:Tumbuhkan Rasa Cinta Megalit
Kelebihan lain pemain berusia 26 tahun ini adalah, kemampuannya membuka ruang bagi tekan-rekannya untuk menciptakan gol. Itu terlihat saat Timnas Jepang membantai China 7-0, dan Bahrain 5-0 di "matchday" ke-2, dan "matchday" ke-3.
Keunggulan dan mumpuninya "skill" Ayase Ueda, menjadikan Moriyasu berani bermain dengan formasi (pola) 3-2-4-1. Peran tunggal Ueda di lini depan, menjadikan pemain sayap dan gelandang Jepang: Takefusa Kubo, Takumi Minamino, dan Kaoru Mitoma, merusak ritme pemain lawan.
Peluang Indonesia mengalahkan Jepang, bukanlah mimpi. Pertemuan Jepang melawan Indonesia terakhir dengan skor 1-3 (Piala Asia) memberi janji, bahwa "matchday" Jumat besok, akan berlangsung sengit.
Masuknya Kevin Diks yang bisa bermain di lima posisi (pilihan): bek kiri, bek kanan, bek tengah, gelandang bertahan, dan gelandang kanan (sayap kanan), membuat pelatih Shin Tae Yong (STY) lebih lentur untuk mengutak-atik formasi.
BACA JUGA:Tumbuhkan Rasa Cinta dan Kenalkan Megalit Sejak Dini
Saya menyarankan, sebaiknya STY lebih maju memberikan posisi "sayap kanan" kepada Kevin Diks. Ini untuk menghidupkan lini serang lewat suplai-suplai bola yang akurat. Apalagi, bila betul Ivar Jenner tak bisa main karena akumulasi kartu kuning saat melawan Bahrain dan China.
Memajukan Kevin Diks, STY tak perlu risau dengan lini pertahanan. Formasi: Justin Hubner, Rizky Ridho, dan Jay Idzes, sudah lebih dari cukup untuk melapis penjaga gawang Maartin Paes. Dengan refleks bagus, Maartin Paes adalah "separuh" penyelamat Indonesia.
Bila STY ingin mengamankan hasil draw (seri) melawan Jepang, maks posisi Kevin Diks bisa digeser menjadi gelandang bertahan. Dengan begitu gempuran Kyogo Furuhashi atau Koki Ogawa, serta aliran bola dari lini tengah Jepang: Wataru Endo, Hidemasa Morita, Kaoru Mutoma, Ritsu Doan, bisa dimentahkan Kevin Diks.
"Coach" Shin Tae Yong tentu ingin menang. Namun juga harus realistis. Sejatinya, Indonesia dihadapan puluhan ribu penonton yang berharap menang, STY mesti mengupayakan. Publik tak ragu dengan STY. Tapi, jangan spekulatif dalam formasi.
BACA JUGA: Ciptakan Pemilihan yang Berintegritas, Jujur dan Adil
Ketiadaan Ayase Ueda, dengan predikat "lapar gol", bisa dimanfaatkan untuk mencuri poin. Agar posisi Indonesia, tidak turun ke rangking enam klasemen, atau buncit pasca "matchday" ke-5.