Wajib Simak, Misteri Tersembunyi Dibalik Museum Sisa Hartaku Melihat Sejarah yang Terlupakan!

Wajib Simak, Misteri Tersembunyi Dibalik Museum Sisa Hartaku Melihat Sejarah yang Terlupakan!-Kolase by Pagaralampos.com-net

KORANPAGARALAMPOS.CO- Ganasnya letusan Gunung Merapi meninggalkan jejak yang dapat dilihat oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutama yang berada di Yogyakarta.

Dampak bencana ini terukir dalam ingatan penduduk yang tinggal di lereng gunung tersebut.

Pada tanggal 26 Oktober 2010, Merapi meletus dengan dahsyat, memuntahkan wedhus gembel dan lahar panas yang menghancurkan hutan-hutan hijau di sekitarnya.

Gelombang panas dan material vulkanik ini melintasi pemukiman desa Kepuharjo dan sekitarnya, mengakibatkan tidak hanya kerusakan pada rumah-rumah tetapi juga menewaskan ratusan orang dari berbagai usia.

BACA JUGA:Simak Guys, Misteri di Balik Layar Lokasi Syuting Film Horor Terkenal di Indonesia!

BACA JUGA:Lagi Berlibur di Lembang? Yuk Panduan Wisata Hutan Mycelia Keajaiban Alam yang Wajib Dikunjungi!

Bencana ini menyisakan duka mendalam bagi warga sekitar, sementara seluruh Indonesia turut merasakan kesedihan akibat tragedi yang melanda Yogyakarta, khususnya Sleman.

Peristiwa meletusnya Gunung Merapi pada tahun 2010 akan selalu menjadi bagian dari cerita hidup masyarakat di sana.

Salah satu yang terkenang adalah Bapak Sriyanto, yang menjadikan sisa-sisa rumahnya sebagai sebuah museum bernama Museum Mini Sisa Hartaku atau The House of Memory.

Museum yang sudah dikenal luas ini terletak di Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

BACA JUGA:Rencana Liburan Keluarga yang Happy? 5 Wisata Murah Meriah di Bekasi Untuk Mengisi Liburan Akhir Pekan!

BACA JUGA:Daya Tarik Kawah Ijen, dari Api Biru hingga Jalan Gaib 5 Fakta dan Mitos yang Wajib Diketahui!

Sriyanto mengumpulkan berbagai barang yang rusak dan memajangnya di dinding rumahnya sebagai pengingat dari generasi ke generasi tentang kekuatan letusan Merapi pada tahun 2010.

Di dalam museum, pengunjung dapat melihat barang-barang seperti televisi, radio yang meleleh, rangka sepeda, rangka motor, ember, jam dinding, gamelan, serta sisa-sisa hewan ternak milik warga.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan