Apakah Subsidi Motor Listrik Rp 7 Juta Akan Berlanjut Hingga 2025?, Begini Penjelasan Kementrian Perindustrian
Apakah Subsidi Motor Listrik Rp 7 Juta Akan Berlanjut Hingga 2025?, Begini Penjelasan Kementrian Perindustrian--Foto: kolase pagaralampos.co
KORANPAGARALAMPOS.CO - Program subsidi motor listrik yang dicanangkan oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menjadi perhatian publik, terutama bagi mereka yang tertarik untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
Namun, kabar terbaru mengungkapkan bahwa kuota subsidi sebesar Rp 7 juta untuk tahun 2024 telah habis.
Hal ini menimbulkan pertanyaan: apakah program ini akan dilanjutkan pada tahun 2025?
Faisol Riza, Wakil Menteri Perindustrian, memberikan harapan positif saat ditemui di acara Indonesia International Motor Show (IIMS) di ICE BSD, Tangerang pada Rabu, 30 Oktober 2024.
BACA JUGA:Bocoran Harga Chery J6, Mobil Listrik Off-Road Pertama di Indonesia, Cek Selemgkapnya Disini!
“Kita usahakan, kita bantu, mudah-mudahan tahun depan ada lagi,” ujarnya.
Pernyataan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mendukung adopsi kendaraan listrik di tanah air, terutama dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Faisol menegaskan pentingnya program subsidi ini tidak hanya untuk kepentingan masyarakat tetapi juga untuk lingkungan.
Subsidi ini bertujuan untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan bermotor berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.
BACA JUGA:Davigo Falcon-1, Skuter Listrik Sporty yang Memikat di IMOS 2024, Ini Keunggulan dan Harganya!
Dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, diharapkan dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalisir.
Meskipun kuota subsidi untuk tahun ini telah habis, Faisol menyatakan bahwa Kemenperin sedang melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk membahas kemungkinan kelanjutan program ini.
Namun, ia belum dapat memastikan bentuk insentif yang akan diberikan pada tahun depan.
“Kita sudah berkoordinasi, tetapi belum ada kepastian mengenai bentuk dan jumlah kuota subsidi yang akan disalurkan,” tambahnya.