Pabrik BAIC Purwakarta Beroperasi 2025, Jadi Kesempatan Emas untuk Tenaga Kerja Lokal
Pabrik BAIC Purwakarta Beroperasi 2025, Jadi Kesempatan Emas untuk Tenaga Kerja Lokal--foto: kolase pagaralampos.co
KORANPAGARALAMPOS.CO - Pabrikan otomotif asal China, BAIC Group, bersama PT JHL International Otomotif (JIO), berencana memperkuat langkah ekspansi bisnis mereka di Indonesia dengan memulai produksi lokal di Purwakarta pada tahun 2025.
Model pertama yang akan dilokalkan adalah SUV off-road BAIC BJ40 Plus, yang telah banyak menarik minat pasar Indonesia.
Ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya mendukung pertumbuhan industri otomotif di tanah air, tetapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal.
Chief Operating Officer PT JIO Distribusi Indonesia (JDI), Dhani Yahya, menjelaskan bahwa kerja sama dengan PT Handal Indonesia Motor (HIM) merupakan hasil dari proses seleksi ketat.
BACA JUGA:Mobil Baru Honda Tertangkap Kamera, HR-V Hybrid yang Dinantikan, Begini Penampakannya!
HIM, yang memiliki pengalaman lebih dari 35 tahun di industri otomotif, dipilih untuk memastikan bahwa kualitas standar produksi global BAIC dapat terpenuhi.
“Kami telah bekerja sama dengan HIM untuk mempersiapkan produksi lokal produk BAIC di Indonesia,” ungkap Dhani dalam pernyataan resminya.
Produksi di pabrik baru HIM di Purwakarta direncanakan dimulai pada kuartal pertama tahun 2025.
Target produksi awal mencapai 1.680 unit per tahun untuk model BAIC BJ40 Plus, disertai volume impor kendaraan utuh (Completely Built-Up/CBU) sebanyak 720 unit untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi.
BACA JUGA:Jangan Remehkan! Ini 4 Penyebab Rem Mobil Terasa Keras yang Bisa Memicu Kecelakaan!
Dengan perakitan lokal, harga BAIC BJ40 Plus diperkirakan akan turun sekitar Rp 40 juta dari harga awal Rp 783 juta, menjadikannya lebih terjangkau bagi konsumen.
BAIC Group tidak hanya berhenti di situ; mereka memiliki rencana jangka panjang yang ambisius.
Investasi sebesar Rp 1 triliun dalam lima tahun ke depan akan digunakan untuk membangun pabrik perakitan penuh di Indonesia, dengan target produksi tahunan hingga 12 ribu unit.
Pada tahap awal, perakitan akan dilakukan dengan metode semi knock-down (SKD), di mana kendaraan setengah jadi akan didatangkan dari Tiongkok untuk diselesaikan di Indonesia.