Israel-Iran Berhitung Akibat

Israel-Iran Berhitung Akibat--Net

Dua faktor fundamental yang mesti dipikirkan Iran dan Israel. Di beberapa negara Teluk, terdapat pangkalan militer AS. Yang kedua, sekitar 17-21  juta barel per hari (bph), 'crude oil' (minyak mentah) akan berlayar melewati Selat Hormuz. 

Dengan nilai sekitar USD 1,2 milyar, Selat Hormuz yang memisahkan antara Iran dengan Semenanjung Arabia,  minyak dari jazirah Arab sebanyak 88 persen pasti melewati Selat sempit selebar 39-96 km ini. Sementara 12 persen lagi, "crude oil"  lewat Terusan Suez dan berlanjut ke Laut Merah (Red Sea).

Celakanya, Laut Merah kini dikuasai oleh milisi Houthi (Yaman), yang juga merupakan 'proxy'nya Iran. Seandainya kedua lintas "Crude Oil" dari Selat Hormuz-Samudra Hindia, dan Terusan Suez-Laut Merah terhenti karena perang total Iran-Israel. Harga Minyak bisa saja melonjak dari 20-100 persen.

BACA JUGA:Mantap! Nikmati Keleluasaan Transaksi dengan Kenaikan Limit BRI, Berlaku per 29 November 2024

Sepertinya, asumsi ini sangat masuk akal. Kedua negara, tahu menjaga diri masing-masing. Untuk tidak terlalu jauh masuk ke dalam konflik berbahaya. 

Buktinya, seperti dilansir Harian terkemuka Inggris "The Guardian" (26 Oktober 2024). "Otoritas penerbangan sipil Iran di Teheran, melanjutkan aktivitas penerbangan komersial mulai jam 09.00 pagi (05.30 GMT).

Analisis ini, saya paparkan dengan asumsi logis. Lihat saja, setelah serangan Israel ke Teheran. PM Inggris Keir Starmer meminta Iran untuk tidak menanggapi serangan tersebut. Timur tengah perlu menghindari eskalasi regional.

Israel sendiri mengakui, mereka tidak menyerang instalasi minyak atau nuklir Iran. Pejabat Israel juga menyebut, eskalasi lebih lanjut tidak menguntungkan siapa pun. Mereka hanya menyerang fasilitas produksi rudal.

BACA JUGA:Fitur Kirim Barang Brimo Mudahkan UMKM

Iran dan Israel, keduanya memahami efek pantul-memantul yang tidak berkesudahan. Bila balas-membalas antara keduanya tidak dihentikan. Iran dan Israel akan hancur bersama. 

Sudah merupakan naluri, 'agresi akan minus reaksi' (aksi minus reaksi). Salah satu pihak harus diam dulu untuk menetralkan situasi dalam beberapa minggu, atau bulan. Bila, ingin menyerang atau membalas lagi. Lakukan dalam beberapa minggu atau beberapa bulan mendatang.

Perang Iran-Israel, masih belum akan berskala besar. Iran akan melanjutkan pembalasannya dengan terus memperkuat 'proxy-proxy'nya ('shadow war'): Hezbollah dan Houthy. Sementara Hamas sejak kehilangan seluruh pemimpin terkemukanya: Yahya Sinwar, Ismail Haniyeh, Mohammad Deif, Marwan Issa, Saleh Al-Aroury, tengah mencoba jalur diplomasi.

Karena itu, Hamas akan dipimpin oleh satu komite, hingga Pemilu Gaza berlangsung Maret tahun 2025. Hamas juga tidak perlu dulu menggemborkan pemimpin baru saat ini. Karena itu hanya akan memancing Israel melakukan pembasmian terhadap pemimpin Hamas yang baru terpilih nantinya.

BACA JUGA:BSCE BRI 2024, Ajang Pegawai BRI Tingkatkan Layanan ke Nasabah

Akan seperti apa kelanjutan konflik Iran-Israel, yang bermula dari konflik Israel-Hamas? Serangan Israel ke Teheran dini hari tadi, dan serangan Iran ke Tel Aviv (1 Oktober lalu). Menunjukkan satu hal!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan