Mitos atau Fakta, Mobil Jarang Dipakai Tetap Harus Rutin Ganti Oli Mesin? Ini Dia Penjelasannya!
Mitos atau Fakta, Mobil Jarang Dipakai Tetap Harus Rutin Ganti Oli Mesin? Ini Dia Penjelasannya!--foto: kolase pagaralampos.co
BACA JUGA:Kemudahan Transaksi dengan BRI Mobile: Fitur Unggulan dan Manfaatnya!
Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka, menjelaskan bahwa ada dua patokan yang biasanya digunakan untuk mengganti oli: waktu dan jarak tempuh.
Untuk mobil yang jarang digunakan, sering kali jarak tempuhnya lebih sedikit, sehingga patokan yang lebih tepat untuk mengganti oli adalah berdasarkan waktu.
“Mobil yang jarang digunakan bukan berarti minim masalah. Meski kondisinya statis, di dalam ruang mesin tetap terjadi proses oksidasi yang dapat merusak oli,” ungkap Suparna.
Risiko Akibat Telat Ganti Oli
Ketika oli dibiarkan terlalu lama, air dapat tercampur ke dalam oli akibat uap air yang ada di sekitar mobil.
Hal ini dapat merusak kandungan aditif dalam pelumas, yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian bagi pemilik mobil.
“Saat mobil banyak diam, oli cenderung mengendap ke bawah, membuat komponen mesin menjadi kering dan berisiko mengalami korosi,” tambah Suparna.
Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kualitas oli mesin meskipun mobil tidak sering digunakan.
BACA JUGA:Begini Komentar Honda Ketika Ditanya Soal Mobil Hybrid Murah! Mungkinkah Honda Juga Ikuti Tren?
Jika dibiarkan, bukan hanya performa mesin yang terancam, tetapi juga biaya perawatan yang bisa melonjak.
Telat mengganti oli mesin dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada mesin, dan pemilik mobil bisa merugi hingga ratusan juta rupiah.
Kesimpulan
Mengganti oli mesin secara rutin adalah bagian dari perawatan mobil yang tidak boleh diabaikan, meskipun mobil Anda jarang digunakan.