Film Assembly (2007) : Penghargaan atas sebuah perjuangan

Film Assembly (2007) : Penghargaan atas sebuah perjuangan-net.-net.

PAGARALAMPOS.CO- Film ini berdasarkan kisah nyata. Sutradara Feng Xiao-geng membawa penonton untuk mengikuti perjalanan Gu Zi, dalam mencari kebenaran dan kehormatan setelah Perang Sipil Cina.

Negara Tiongkok menghadapi salah satu peristiwa yang terbesar sekaligus terkelam dalam era modern yakni Perang Saudara Tiongkok.

Kedua belah pihak yang terlibat yakni tentara PLA (People Liberation Army) dan (NRA) National Revolutionary Army saling berperang melawan saudara sebangsanya sendiri demi ideologi yang mereka usung masing-masing.

Terlepas dari kontroversi antara pihak atau ideologi mana yang paling benar, kedua pihak sama-sama menghadapi perang saudara yang kelam dan penuh dengan pertumpahan darah menumpahkan darah saudaranya sendiri.

BACA JUGA:Film Anime Mobile Suit Gundam: The Witch from Mercury Season 2

Sejarah kelam Perang Saudara Tiongkok digambarkan secara dramatis dalam film sejarah yang berjudul Assembly yang mengambil perspektif dari seorang perwira PLA bernama Gu Zidi. 

Bukan sekadar film propaganda

Assembly bukan sekadar film propaganda. Tidak ada pihak manapun yang digambarkan sebagai pihak yang benar, karena menang makan arang, kalah menjadi abu.

Kedua pihak sama-sama digambarkan mengalami tekanan batin yang besar dalam berperang melawan saudara sebangsanya sendiri.

BACA JUGA:Film Dora and the Lost City of Gold: Perjalanan Dora Menjadi Petualang Sejati

Bahkan Kozo, seorang kritikus film menyampaikan bahwa film Assembly mampu seimbang dalam menggambarkan kedua pihak yang berperang.

Karena baginya, fokus film ini adalah lebih ke sisi kemanusiaannya. Yakni, bahwa yang berperang adalah manusia dengan segala pengorbanan dan derita yang mereka alami untuk memperjuangkan kebenaran yang mereka percayai masing-masing, sehingga perang digambarkan sebagai tragedi, bukan sebuah jalan utama perjuangan tersebut.

Mengisahkan kepahlawanan sosok Gu Zidi, perwira PLA

Film ini mengambil sudut pandang dari seorang perwira PLA bernama Gu Zidi. Pada pembukaan film, ia digambarkan mengalami kehilangan rekannya dan akhirnya mendekam di penjara militer akibat mengambil langkah yang drastis dalam membalas kematian salah satu rekan terdekatnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan