Protes Pengusaha Terhadap Pemotongan Kuota Subsidi Motor Listrik, Ini Keinginan Para Pengusaha!

Protes Pengusaha Terhadap Pemotongan Kuota Subsidi Motor Listrik, Ini Keinginan Para Pengusaha!--foto: kolase pagaralampos.co

KORANPAGARALALMPOS.CO - Dalam beberapa pekan terakhir, kalangan pengusaha di sektor industri motor listrik di Indonesia menyuarakan protes keras terhadap kebijakan pemerintah yang mendadak mengubah kuota subsidi untuk motor listrik.

Perubahan ini dinilai tidak hanya mengejutkan, tetapi juga dapat membingungkan pelaku usaha yang sudah merencanakan investasi dan strategi bisnis mereka berdasarkan informasi yang sebelumnya ada.

Kebijakan Baru yang Kontroversial

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 6 Tahun 2023, pemerintah awalnya menetapkan kuota subsidi motor listrik sebesar 200 ribu unit untuk tahun 2023 dan 600 ribu unit untuk tahun 2024.

BACA JUGA:Victoria Sixties 150Si+ Bingling Pink, Motor Klasik Modern dengan Sentuhan Terbatas, Ini Keistimewaannya!

Namun, pada bulan Agustus 2024, kuota subsidi ini mengalami penurunan drastis menjadi hanya 50 ribu unit.

Beberapa minggu setelahnya, ada penambahan kecil sebesar 10.857 unit, sehingga total kuota subsidi yang baru menjadi 60.857 unit.

Wakil Ketua 2 Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Andri, yang juga berasal dari produsen sepeda motor listrik United, mengekspresikan keheranan dan kekhawatirannya atas keputusan pemerintah yang dinilai tiba-tiba dan tidak transparan.

Menurutnya, perubahan kuota ini bisa berdampak signifikan pada perencanaan bisnis dan investasi yang telah dilakukan oleh para pelaku industri.

BACA JUGA:Honda Daftarkan Motor Listrik SC e: di Indonesia, Cek Keunggulannya Disini!

Kecemasan Pelaku Usaha

Andri menyatakan bahwa industri sudah merencanakan semua program, mulai dari investasi hingga strategi pemasaran, berdasarkan peraturan yang sudah ada sebelumnya.

“Perubahan-perubahan seperti ini cukup mengkhawatirkan, karena kita selaku industri pasti sudah merencanakan semua program kita, baik itu investasi, perencanaan produksi, dan sampai ke marketing,” ujarnya.

Kecemasan ini bukan tanpa alasan, mengingat industri motor listrik di Indonesia tengah berupaya keras untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan memperluas pangsa pasar mereka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan