Mini Ekspose

Disway--Disway

Oleh: Dahlan Iskan

Begitu banyak WA yang harus saya baca. Belum bisa sekarang –hari itu.

Saya lagi mendampingi anak muda yang sangat berpotensi untuk maju. Ini lebih penting.

Toh saya sudah tahu kira-kira apa isi WA –yang mendadak membanjiri HP saya itu.

Itu juga penting. Menyangkut agama dan akidah. Tapi soal anak muda yang saya dampingi itu juga penting. Ia ingin membawa perusahaannya ke lantai bursa.

BACA JUGA:Kenali Gejala Ring Piston Mobil yang Aus Sebelum Terlambat, Ini Dia Caranya!

Saya pun ikut ke Bursa Efek Indonesia (BEI) di SCBD Jakarta. Hanya sepelemparan gemoy dari rumah saya. Ikut tahapan awal proses go public perusahaan anak muda itu lebih penting.

Hari itu ia harus melakukan mini ekspose. Yakni satu tahap awal apakah perusahaan itu akan diizinkan untuk go public atau tidak.

Ia harus diuji di acara mini ekspose itu.

Anak muda itu aktivis Islam di Solo. Sekeluarga. Sejak ayahnya. Lalu terjun ke bisnis. Maju. Kini ia mau naik kelas: melantai di bursa saham. Masih banyak tahapan yang harus ia lalui. Tidak mudah.

BACA JUGA:SYM DRG BT 160, Penantang Baru Honda Vario dengan Tampilan Sangar dan Fitur Lengkap

Pada mini ekspose itu ia seperti menghadapi ujian doktor: tujuh ahli dari BEI ''membedah'' prospektus yang ia ajukan.

Tujuh orang itu bergantian mengkritisi laporan perusahaannya. Soal izin-izin. Soal yang terkait hukum. Soal proses dan hasil audit keuangan. Soal produksi. Soal marketing. Soal standar prosedur (SOP) di semua bidang, pun sampai SOP di kas kacilnya.

Waktu mengantar ke lantai 6 gedung BEI yang menjulang tinggi itu saya terpana: kok anak-anak Sukoharjo ini ganteng-ganteng. Semua pakai jas hitam dan dasi serasi. Beda dengan saat saya ke sana lebih 10 tahun lalu: yang ia lagi menyapu rumah. Juga beda dengan kesederhanaan mereka saat ke rumah saya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan