Mengapa Motor Listrik Belum Populer di Indonesia? Ternyata Ini Dia Sebabnya!

Reporter: Edi |

Editor: Almi |

Sabtu , 05 Oct 2024 - 22:05

Mengapa Motor Listrik Belum Populer di Indonesia? Ternyata Ini Dia Sebabnya!--Foto: net

Loman menambahkan, "Penyebabnya adalah keterbatasan jarak. Untuk sepeda motor, konsumen membutuhkan kecepatan dan jangkauan yang jauh."

Kebanyakan motor listrik saat ini memerlukan waktu pengisian yang cukup lama, yang tentunya menjadi perhatian serius bagi konsumen yang mengandalkan kendaraan mereka untuk mobilitas sehari-hari.

Di sisi lain, motor bensin dapat diisi ulang dalam waktu singkat di berbagai SPBU yang tersebar luas di seluruh Indonesia.

Hal ini membuat pengguna motor bensin merasa lebih nyaman dan aman dibandingkan menggunakan motor listrik yang memerlukan waktu dan tempat pengisian khusus.

Keinginan untuk ‘Peace of Mind’

Satu hal yang pasti, ketika konsumen membeli kendaraan baru, mereka ingin merasa yakin bahwa investasi mereka tidak akan membuat mereka repot di masa depan.

Johannes Loman menyebutkan bahwa konsumen tidak ingin 'berjudi' dengan uang mereka, sehingga penting bagi produsen untuk memberikan jaminan bahwa motor listrik yang mereka beli akan memenuhi kebutuhan mereka dalam jangka panjang.

"Yang tak kalah penting adalah harga dan peace of mind," katanya.

Dengan kata lain, konsumen ingin memastikan bahwa harga yang mereka bayar sebanding dengan manfaat dan kenyamanan yang akan mereka terima dari kendaraan tersebut.

Jika produsen dapat memenuhi kebutuhan ini, Loman yakin bahwa konsumen akan segera beralih ke motor listrik.

Kendala dari Merek Jepang

Satu lagi pandangan menarik yang diungkapkan oleh Loman adalah terkait dengan peran merek-merek Jepang seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki dalam memengaruhi pasar motor listrik.

mengapa motor listrik belum populer di indonesia? ternyata ini dia sebabnya!                            koranpagaralampos.co - industri otomotif di indonesia sedang menghadapi tantangan baru dengan munculnya sepeda motor listrik sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan.
meskipun di seluruh dunia, tren kendaraan listrik, termasuk motor listrik, semakin berkembang pesat, di tanah air, angka permintaan motor listrik masih tergolong rendah.
asosiasi industri sepeda motor indonesia (aisi) baru-baru ini memberikan penjelasan mengenai fenomena ini.
menurut mereka, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi lambatnya penerimaan motor listrik di masyarakat.
baca juga:seberapa laris motor india tvs di indonesia? ini dia faktanya!
kualitas produk yang belum memadai
ketua umum aisi, johannes loman, menjelaskan bahwa salah satu alasan utama rendahnya permintaan motor listrik adalah kualitas produk yang belum memenuhi standar dan harapan konsumen.
dalam dunia otomotif, sepeda motor sering kali dicitrakan sebagai kendaraan kecil yang praktis dan cepat.
sayangnya, karakteristik ini belum sepenuhnya terpenuhi oleh motor listrik saat ini, terutama dalam hal waktu pengisian daya.
baca juga:united mulai uji ketahanan tx3000 jelang omr motor listrik di sentul, begini hasilnya!
"motor listrik membutuhkan tambahan waktu untuk mengisi dayanya," ungkap loman dalam konferensi pers di pasar minggu, jakarta selatan.
keterbatasan waktu ini menjadi salah satu penghambat utama bagi konsumen yang menginginkan kendaraan yang siap digunakan dengan cepat.
waktu pengisian yang panjang
waktu pengisian yang lebih lama menjadi salah satu isu besar bagi pengguna motor listrik.
baca juga:ternyata dua model motor tvs yang banyak dicari konsumen indonesia, ini dia modelnya!
loman menambahkan, "penyebabnya adalah keterbatasan jarak. untuk sepeda motor, konsumen membutuhkan kecepatan dan jangkauan yang jauh."
kebanyakan motor listrik saat ini memerlukan waktu pengisian yang cukup lama, yang tentunya menjadi perhatian serius bagi konsumen yang mengandalkan kendaraan mereka untuk mobilitas sehari-hari.
di sisi lain, motor bensin dapat diisi ulang dalam waktu singkat di berbagai spbu yang tersebar luas di seluruh indonesia.
hal ini membuat pengguna motor bensin merasa lebih nyaman dan aman dibandingkan menggunakan motor listrik yang memerlukan waktu dan tempat pengisian khusus.
baca juga:astra honda motor siap rilis new scoopy 2025 pada 9 oktober 2024, apa saja yang baru?
keinginan untuk ‘peace of mind’
satu hal yang pasti, ketika konsumen membeli kendaraan baru, mereka ingin merasa yakin bahwa investasi mereka tidak akan membuat mereka repot di masa depan.
johannes loman menyebutkan bahwa konsumen tidak ingin 'berjudi' dengan uang mereka, sehingga penting bagi produsen untuk memberikan jaminan bahwa motor listrik yang mereka beli akan memenuhi kebutuhan mereka dalam jangka panjang.
"yang tak kalah penting adalah harga dan peace of mind," katanya.
baca juga:benarkah motor baru honda ini yang meluncur di indonesia pekan depan?, simak penjelasannya disini!
dengan kata lain, konsumen ingin memastikan bahwa harga yang mereka bayar sebanding dengan manfaat dan kenyamanan yang akan mereka terima dari kendaraan tersebut.
jika produsen dapat memenuhi kebutuhan ini, loman yakin bahwa konsumen akan segera beralih ke motor listrik.
kendala dari merek jepang
satu lagi pandangan menarik yang diungkapkan oleh loman adalah terkait dengan peran merek-merek jepang seperti honda, yamaha, dan suzuki dalam memengaruhi pasar motor listrik.
baca juga:honda xre 190 2025 meluncur, motor adventure ideal untuk trabasan, ini dia spesifikasinya!
publik mengira bahwa rendahnya permintaan motor listrik disebabkan oleh ketidakseriusan merek-merek tersebut dalam menggarap segmen ini.
dari ketiga merek tersebut, hanya honda yang memiliki satu model kendaraan non-emisi.
sebagai pemimpin pasar, tindakan nyata dari merek-merek asal jepang ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan permintaan motor listrik yang masih cenderung rendah.
"jika merek-merek besar seperti honda dan yamaha dapat memperkenalkan lebih banyak model motor listrik yang berkualitas, saya yakin akan ada perubahan signifikan dalam penerimaan masyarakat terhadap motor listrik," jelas loman.
baca juga:honda cg125 reborn, motor klasik bergaya modern, harganya cuma segini!
data dan statistik
berdasarkan data dari kemenko bidang perekonomian, populasi motor listrik di indonesia tahun ini baru mencapai 109 ribu unit.
hal ini sangat kontras dengan populasi motor bensin yang, menurut laporan bps, sudah mencapai 125 juta unit hingga awal tahun lalu.
angka yang sangat jauh ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh industri motor listrik di indonesia.
baca juga:kuota subsidi habis, target motor listrik united mandek, tantangan industri di tengah transisi energi
kondisi ini mencerminkan bahwa meskipun ada niat untuk beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan, berbagai faktor masih menjadi penghalang bagi konsumen untuk beralih dari motor bensin ke motor listrik.
sehingga, perlu ada upaya lebih lanjut dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan produsen, untuk mendorong adopsi motor listrik.
membangun kesadaran dan infrastruktur
agar motor listrik dapat lebih diterima di pasar, penting untuk membangun kesadaran tentang manfaat dan keuntungan dari penggunaan motor listrik.
baca juga:lawan harley-davidson resmi meluncur, jawa 42 fj, motor baru 334 cc, cek harganya disini!
kampanye pendidikan mengenai dampak positif motor listrik terhadap lingkungan dan penghematan biaya jangka panjang juga perlu diperkuat.
selain itu, pengembangan infrastruktur pengisian yang lebih baik juga menjadi kunci untuk meningkatkan daya tarik motor listrik.
meningkatkan jumlah titik pengisian di area publik dan strategis akan membuat konsumen merasa lebih nyaman menggunakan motor listrik.
kesimpulan
baca juga:byd masuki pasar motor listrik dengan paten motor skutik bongsor, cek spesifikasinya disini!
meskipun tantangan yang dihadapi motor listrik di indonesia cukup besar, dengan upaya kolaboratif antara pemerintah, produsen, dan masyarakat, ada harapan bahwa pasar motor listrik akan tumbuh dan berkembang di masa depan.
dengan memenuhi kebutuhan konsumen, meningkatkan kualitas produk, dan memperbaiki infrastruktur, motor listrik bisa menjadi pilihan yang menarik dan praktis bagi masyarakat indonesia.
jika langkah-langkah ini diambil, bukan tidak mungkin motor listrik akan menjadi bagian integral dari ekosistem transportasi di tanah air, sejalan dengan tren global menuju keberlanjutan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Pagaralam Pos, 6 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan