Tantangan dan Peluang Penguatan Ekonomi Daerah
Syahril Ramadhon Alamsyah (Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBIS) Pagar Alam)--pagaralampos.com
Oleh:
Syahril Ramadhon Alamsyah
(Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBIS) Pagar Alam)
Pilkada Pagar Alam November 2024 mendatang menjadi momentum penting bagi masyarakat Kota yang terkenal dengan keindahan alamnya ini. Di tengah persaingan politik yang semakin ketat, dengan munculnya tiga pasang kandidat Calon Walikota, isu ekonomi selalu menjadi perhatian utama.
Dengan kondisi ekonomi global yang terus berfluktuasi dan tantangan ekonomi lokal yang masih belum sepenuhnya teratasi, Pagar Alam memerlukan pemimpin yang tidak hanya memahami masalah-masalah ekonomi, tetapi juga mampu mengidentifikasi peluang yang ada untuk mendorong pertumbuhan.
Penulis mencoba untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang Ekonomi Pagar Alam mendatang, yang tentunya memiliki sejumlah tantangan dan peluang sendiri. Tantangan dan peluang ini memengaruhi kesejahteraan masyarakat Kota Pagar Alam. Berikut tantangan ekonomi Pagar Alam yang penulis kaji.
BACA JUGA:Mayoritas Masyarakat Puas Kinerja Jokowi
Ketergantungan pada Sektor Pertanian
Melihat kondisi ekonomi global mendatang salahsatu tantangan utama Pagar Alam adalah ketergantungan pada sektor pertanian, terutama kopi dan sayuran. Diketahui bersama bahwa sektor ini menjadi tulang punggung ekonomi di Pagar Alam namun masih ada masalah terkait akses pasar, fluktuasi harga, dan rendahnya nilai tambah dari produk lokal yang itu menyebabkan petani seringkali menghadapi kendala dalam fluktuasi harga, serta dalam meningkatkan produktivitas akibat kurangnya teknologi modern dan pelatihan, sehingga kondisi ini jika tidak diantisipasi sejak dini, akan menimbulkan permasalahan ekonomi masyarakat Pagar Alam
Infrastruktur yang Belum Memadai
Infrasturktur Pagar Alam dalam menunjang peningkatan ekonomi masih menjadi salah satu kendala yang harus menjadi fokus dalam lima tahun kedepan, aksesibilitas menjadi kendala. Infrastruktur jalan yang kurang memadai membuat mobilitas orang dan barang menjadi terbatas. Ini juga berdampak pada sektor pariwisata, dan pertanian yang menjadi penggerak ekonomi di Kota Pagar Alam.