Makan Tuan

Disway--Disway

Amien sekarang menjabat Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Milik BUMN.

BACA JUGA:Wisata Alam Sumber Jenon: Menikmati Keindahan Alam yang Menakjubkan!

Ke mana-mana Amien konsisten: naik mobil kijang. Sejak Kijang masih --mungkin Anda sudah lupa-- model kapsul.

Ia mengelak Kijang itu sebagai simbol kesederhanaan. "Kursi tengahnya enak untuk tidur," selorohnya.

Amien lahir di Gondang Legi, selatan Malang, tapi lulus SMA di SMAN 1 Semarang. Ayahnya tentara. Pindah-pindah. Terakhir berpangkat letnan kolonel.

Dari SMA Amien dapat beasiswa kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Pekerjaan pertamanya adalah menjadi asisten dosen di situ. Lalu kuliah lagi jadi akuntan.

BACA JUGA:Warga Bangun Rejo Sampaikan Harapan Masa Depan

"Sebenarnya saya tidak suka akuntansi. Apalagi setelah tahu di kemudian hari. Akutansi itu omong kosong," katanya.

Setelah jadi akuntan Amien ditempatkan di kementerian keuangan. Tugasnya memeriksa pajak. Lalu ambil S-2 di Georgia State University, di Amerika.

Pulang dari Amerika itulah ia ditempatkan di BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan). "Kalau terus di sana saya bisa jadi eselon satu. Karier saya bagus sekali," katanya.

Amien pilih berhenti. Umurnya, saat itu, baru 40 tahun.

BACA JUGA:Berkomitmen Perbaiki Kesehatan dan Infrastruktur Pagar Alam

Ia merasa bekerja di BPKP tidak banyak bermanfaat. Kontribusinya untuk negara kecil sekali. Ia punya pemikiran sangat ideal: untuk memperbaiki negara harus memperbaiki kementerian-kementerian. Untuk memperbaiki kementerian, BPKP harus dibubarkan.

Amienlah orang BPKP yang ingin BPKP dibubarkan.

Akhirnya Amien bekerja di perusahaan keuangan internasional: PwC. Saat itulah KPK dibentuk. Mencari pimpinan. "Pimpinan saya di PwC yang mendorong saya untuk kendaftar ke KPK," katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan