Jauhkan Kayu dari Tungku
Jauhkan Kayu dari Tungku--Net
Hanya pernah kalah 0-10 (saat konflik internal PSSI 2012), selebihnya Indonesia dan Bahrain, saling mengalahkan. Bersua pertama kali (1980), Indonesia mengalahkan Bahrain (3-2), lalu draw 1-1 (1982), draw 0-0 (1988), Indonesia kalah 1-3 (2004), dan menang 2-1 (2007), kalah lagi 0-2 (2011).
BACA JUGA:Arus Kuat
Tipikal permainan negara-negara Jazirah Arab, yang umumnya sama. Sepertinya tidak akan menyulitkan anak- anak asuhan pelatih STY. Menahan Arab Saudi 1-1 di pertandingan 'leg'-1 kualifikasi Piala Dunia (6 September) lalu, menjadikan 'match' dengan Bahrain, terasa jauh lebih ringan.
Kuatnya lini pertahanan Trio: Hilgers-Idzes-Hubner, ditambah 'tembok baja' Maartin Paes (FC Dallas/Liga AS) di palang terakhir. Membuat lini tengah yang dimotori Ivar Janner, Sandy Walsh, Nathan Tjoa A-On lebih rileks memberi 'passing' atau 'crossing' ke arah Eliano Reijnders dan Raffael Struick.
Bila tak ada aral-melintang, Indonesia akan mampu mengalahkan Bahrain, baik di 'leg'-1, maupun 'leg'-2. Modal mengalahkan Bahrain, akan menjadi spirit untuk menjungkalkan China (Tiongkok), 15 Oktober dalam laga tandang di Qingdao (China).
Apalagi statistik 'head to head' dengan China, juga tidak istimewa-istimewa sekali. Saling mengalahkan di antara kedua Timnas (Indonesia dan China) sering terjadi. Bertemu pertama kali tahun 1957, Indonesia kalah 3-4.
BACA JUGA:Melihat Penampakan Sosok Misterius dan Terdengar Suara Gamelan Gunung Panderman
Masih di 1957, Indonesia bermain draw 0-0, lalu Timnas Indonesia mengalahkan China 2-1 (1971 di Piala Presiden Korea Selatan). Pada kejuaraan King's Cup (Piala Raja) di Bangkok, China mengalahkan Indonesia 4-2 (1981).
Masih di turnamen tahunan King's Cup1986, China-Indonesia (2-0), Merlion Cup (Singapura 1986) China-Indonesia 3-0. Indonesia kemudian membalas. Saat King's Cup (1987), Indonesia membungkam China 3-1.
Meski proses naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders nyaris rampung, di mana tahap lanjutannya tinggal mengambil sumpah di kedutaan besar RI, di ( Belanda).
Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI), masih akan terus menyempurnakan 'equipment' naturalisasi pada beberapa pemain lagi.
BACA JUGA:Menguak Misteri di Balik Keindahan Edelweis Gunung Gede Pangrango: Antara Mitos dan Fakta
Santer terdengar. Mantan pemain Liga Inggris (Chelsea dan Crystal Palace), yang kini tengah memperkuat Klub Liga atas Belgia (Royal Antwerp FC) Jairo Jacquim Riedewal, juga tengah dalam proses naturalisasi.
Berposisi gelandang bertahan, pemain berusia 28 tahun dan pernah memperkuat Klub elite Belanda Ajax Amsterdam ini, sangat ditunggu oleh Timnas Indonesia. Prosesnya akan dikebut.
Dua pemain lain yang juga disebut-sebut hampir pasti masuk dalam skuad STY di Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah Mauro Zijlstra (FC Volendam, kasta ke-2 Liga Belanda), dan Ole Romeny (FC Utrecht). Bahkan Zijlstra telah mengakui, berkasnya sudah dikirim.