Manfaatkan Sampah Jadi Tiang Ajir Cabai
TIANG AJIR: Pengabdian masyarakat ITPA lakukan optimalisasi daur ulang sampah plastik jadi tiang ajir cabai.--pagaralampos.com
PAGARALAM POS, Pagaralam – Permasalahan sampah plastik di Dusun Jokoh, Keluahan Jokoh, Kecamatan Dempo Tengah, masih menjadi perhatian serius bagi masyarakat setempat.
Untuk mengatasi hal ini, tiga dosen Institut Teknologi Pagar Alam (ITPA) menggagas program pengabdian masyarakat bertajuk ‘Optimasi Pembuatan Tiang Ajir (TAJIR) Cabe Menggunakan Bahan Daur Ulang Plastik’ sebagai langkah ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Edowinsyah, S.T., M.T. sebagai ketua pengusul, bersama dua anggota, Barorrotul Azizah, S.T., M.T., dan Willy Wijayanti, S.TP., M.Si.
Dusun Jokoh merupakan salahsatu wilayah yang menghasilkan banyak sampah plastik, seperti botol minuman dan kantong plastik.
BACA JUGA:Aktifkan Kembali Keberadaan Siskamling
Sampah-sampah ini, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat.
Namun, sampah plastik juga memiliki potensi besar untuk didaur ulang menjadi produk yang berguna, salahsatunya adalah Tiang Ajir (TAJIR) cabai.
Tiang Ajir cabai terbuat dari plastik daur ulang dan berfungsi sebagai alat bantu untuk menanam cabai.
Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani di Desa Jokoh, dalam membuat tiang ajir yang berkualitas, tahan lama, dan lebih ekonomis.
BACA JUGA:Ubah Pola Fikir, Kelola Sampah Plastik Jadi Paving Blok
“Dengan menggunakan plastik daur ulang, tiang ajir ini juga menjadi solusi, dalam mengurangi sampah plastik yang berserakan,” ujar Edowinsyah, Ketua Tim Pengabdian.
Program ini didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dan bekerja sama dengan Pusat Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat ITPA.
“Harapan kami, melalui kegiatan ini, masyarakat dapat lebih sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan dan memanfaatkan sampah plastik sebagai peluang usaha, seperti pembuatan tiang ajir,” ungkapnya.
Melalui kolaborasi dengan Kelompok Tani Remaja Desa Jokoh, program ini diharapkan mampu memberi dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian masyarakat setempat. (Cg09)