Menelusuri Keindahan dan 6 Tantangan Gunung Buntu Karua di Tanah Toraja, Yuk Kunjungi!

Menelusuri Keindahan dan 6 Tantangan Gunung Buntu Karua di Tanah Toraja, Yuk Kunjungi!-Kolase by Pagaralampos.com-pagaralampos

KORANPAGARALAMPOS.CO- Gunung Buntu Karua, sering disebut sebagai Gunung Delapan, adalah sebuah destinasi yang belum banyak dikenal, terletak di pedalaman Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Gunung ini berada di Desa Balla, Kecamatan Bituang, Makale, dengan ketinggian mencapai 2.763 meter di atas permukaan laut. Gunung ini menawarkan kombinasi keindahan dan tantangan yang tidak ditemukan di tempat lain.

Berbeda dengan destinasi wisata lain di Tana Toraja, Gunung Buntu Karua masih relatif belum terjamah oleh pendaki dan wisatawan, terutama dari luar Pulau Sulawesi.

Pendakian ke puncaknya memerlukan keterampilan khusus serta sering kali melibatkan bantuan dari penduduk setempat, menambah kesan petualangan yang unik.

BACA JUGA:Membuka Sejarah di Tempat Wisata Tertua di Kuningan Jawa Barat

Keistimewaan Gunung Buntu Karua terletak pada lanskapnya yang indah dan suasana mistis. Sekitar 70 persen area hutan di gunung ini ditutupi oleh lumut, menciptakan pemandangan yang menawan.

Selain itu, terdapat sebuah tugu trianggulasi setinggi satu meter yang didirikan oleh pihak Belanda, menambah dimensi sejarah dan karakteristik gunung ini.

Gunung Buntu Karua, yang juga dikenal dengan nama Gunung Delapan, berada di wilayah terpencil Tana Toraja, tepatnya di Desa Balla, Kecamatan Bituang, Kabupaten Makale.

Dengan ketinggian sekitar 2.653 meter di atas permukaan laut, gunung ini merupakan salah satu puncak yang masih jarang dikunjungi oleh penggemar alam bebas.

BACA JUGA:Panduan Liburan di Batam: 4 Tempat Wisata Yang Wajib Dikunjungi!

Terdapat spekulasi bahwa gunung ini mungkin merupakan gunung berapi, meski tidak memiliki kaldera. Aroma belerang yang tercium saat mendaki mengindikasikan adanya aktivitas vulkanik.

Air sungai yang mengalir dari hulu Gunung Buntu Karua cenderung keruh, tidak seperti air sungai biasa, karena adanya campuran belerang.

Konon, gunung ini dulunya merupakan gunung besar yang meletus dan akhirnya membentuk delapan gunung kecil, itulah sebabnya puncaknya disebut Buntu Karua atau Gunung Delapan.

Keunikan lain dari gunung ini adalah jalur pendakian yang menantang serta kelestarian alam yang sangat terjaga. Hampir 70% hutan di kawasan ini dipenuhi oleh lumut, dan terdapat tugu trianggulasi setinggi satu meter yang dibangun oleh Belanda.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan