Tak di Sangka, Gunung Gajah: Fakta dan Kisah Menakutkan di Balik Keindahannya!

KORANPAGARALAMPOS.CO- Kabupaten Pemalang menawarkan berbagai destinasi wisata alam yang mempesona, baik di kawasan pegunungan maupun dataran rendah.

Setiap lokasi memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri, dengan beberapa di antaranya menyimpan cerita atau mitos lokal.

Salah satu contohnya adalah Gunung Gajah, sebuah bukit dengan bentuk yang menyerupai gajah raksasa.

Terletak di Desa Gongseng, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, gunung ini berdiri dengan ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut.

BACA JUGA:Petualangan Alam di Stone Garden Citatah: Menelusuri Bukit Kapur yang Megah, Yuk Singgahi!

Meskipun bukan gunung berapi, Gunung Gajah adalah sebuah bukit batu besar yang dikelilingi oleh vegetasi. Gunung Gajah memiliki keunikan tersendiri, di mana pada puncaknya terdapat sebuah goa kecil yang dikenal sebagai Gua Lawa.

Bentuk bukit yang menyerupai gajah memberikan nama Gunung Gajah, yang juga terkait dengan cerita lokal tentang keberadaan gajah yang konon dikutuk menjadi arca besar.

Mitos ini juga termasuk kepercayaan bahwa monyet-monyet di sekitar gunung adalah jelmaan dari orang-orang yang dikutuk karena pelanggaran terhadap perintah Tuhan.

Di sekitar Gunung Gajah, ada juga Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prahu Bayat, yang menawarkan berbagai aktivitas wisata, seperti outbound, bumi perkemahan, taman bermain, dan edukasi geologi.

BACA JUGA:Ingin Merefresh Pikiran Bersama Keluarga? Watu Lawang Nganjuk adalah Solusinya!

Dari puncak bukit ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang menakjubkan, serta spot-spot foto yang menarik. Selain keindahan alam, terdapat juga gundukan batu yang memiliki bentuk unik dan berbeda dari batu-batu biasa di area tersebut.

Gunung Gajah, yang terletak di dataran tinggi Jawa Tengah, menawarkan keindahan alam yang memukau dan dipenuhi dengan kisah misteri.

Gunung ini, yang memiliki ketinggian sekitar 1.100 meter, bukanlah gunung berapi aktif melainkan bukit berbatu yang dipenuhi pepohonan lebat.

Namanya diambil dari bentuk puncaknya yang tampak seperti gajah dari kejauhan, dan kawasan ini juga dikenal karena keberadaan kera-kera yang sering terlihat bergelantungan di pohon-pohon sekitar.