Melihat Perjalan Sejarah Jebakan Jenderal De Kock kepada Pangeran Diponegoro Saat Momen Ramadan
Melihat Perjalan Sejarah Jebakan Jenderal De Kock kepada Pangeran Diponegoro Saat Momen Ramadan--
Diponegoro mengutus Kiai Pekih Ibrahim dan Haji Badarudin bertemu dengan Cleerens, tetapi tak ada satu poin pun disepakati.
Cleerens lalu membujuk agar Diponegoro melanjutkan perjalanan dan menunggu di Menoreh.
BACA JUGA:Mengawal Tradisi dengan Sentuhan Baru, 3 Resep Kue Kering Lebaran Terbaru 2024
BACA JUGA:Menyambut Lebaran 2024 dengan Sentuhan Baru, Resep Nastar Pandan Coklat Putih yang Menggoda
Diponegoro lalu sampai di Menoreh pada 21 Februari 1830, atau empat hari menjelang bulan puasa tiba.
Walau terkenal sebagai musuh nomor satu pemerintah kolonial Hindia Belanda, Diponegoro masih dielu-elukan.
Rombongannya bertambah dua kali lipat menjadi 700 orang saat tiba di daerah kekuasaan Belanda itu.
“Pangeran Diponegoro tinggal di sebuah rumah besar yang berdinding bambu dan beratapkan daun kelapa,” tulis Peter Carey, sejarawan asal Inggris yang dimuat Historia.
BACA JUGA:Bomboloni Cookies, Kreasi Terbaru Kue Lebaran 2024 yang Memikat dan Menggugah Selera
BACA JUGA:Kunci Sukses Investasi, Strategi Memahami Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas
Pangeran Diponegoro menghabiskan waktu di Magelang sembari memulihkan sakitnya.
Sang pangeran menderita akibat serangan malaria selama di pelarian.
Di sisi lain, bulan puasa akan dimulai pada 25 Februari.
Bagi Diponegoro, bulan puasa ini jadi yang tak biasa.
BACA JUGA:Ciptakan Generasi Penerus yang Bertaqwa Melalui Lomba dan Aksi Sosial