Berikan Wawasan Baru, Tingkatkan Kualitas Jupel

Jupel Cagar Budaya se-Kota Pagar Alam Sukses Studi Banding ke Jambi--pagaralampos

PAGARALAMPOS.CO - Dalam upaya meningkatkan kualitas Juru Pelihara (Jupel) Cagar Budaya di Kota Pagar Alam, Pemerintah Kota Pagar Alam melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) melaksanakan studi banding ke Provinsi Jambi.

Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Disdikbud Kota Pagar Alam Cholmin Heriyadi, S.Pd., M.Pd., Kepala Bidang Kebudayaan Lusi Suriani, S.Pd., M.Pd., Pamong Budaya Muji Rahman, S.Hum., serta perwakilan dari SD Negeri 24 Triana, S.Pd.

Rombongan mengunjungi Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V Jambi sebagai bagian dari rangkaian studi banding.

BACA JUGA:Membuka Tabir Misteri Cahaya Malam, Fenomena Supernatural di Puncak Gunung Cikuray

Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk memperdalam pemahaman tentang sejarah dan pengelolaan Candi Muaro Jambi, yang merupakan salah satu candi terbesar di Asia Tenggara.

Setelah mengunjungi BPK, para Jupel langsung menuju Candi Muaro Jambi untuk melihat langsung situs bersejarah tersebut. Di sana, mereka diberikan arahan dan pengetahuan oleh tim BPK Wilayah V terkait pengelolaan dan pelestarian candi.

“Saya mendapatkan banyak pengetahuan penting mengenai pengelolaan dan sejarah Candi Muaro Jambi.

BACA JUGA:Berikan Motivasi, Dorong Mahasiswa Baru Jadi Generasi Unggul

Ini akan menjadi bekal berharga untuk melestarikan Bangunan Batu Gajah dan Lesung yang saya kelola di Pagar Alam,” ujar Hendri salah satu Jupel yang turut serta dalam kegiatan tersebut.

Kepala Disdikbud Kota Pagar Alam, Cholmin Heriyadi S.Pd, M.Pd, melalui Kepala Bidang Kebudayaan Lusi Suriani S.Pd M.Pd menyampaikan bahwa kunjungan ke Candi Muaro Jambi memberikan banyak pengalaman dan wawasan baru bagi para Jupel.

“Kami memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat mengenai cara pengelolaan, pelestarian, serta perawatan Candi Muaro Jambi.

BACA JUGA:Optimalkan Pembangunan, Fokus Pada Efisiensi dan Transparansi

Candi ini merupakan candi terluas di Asia Tenggara, sehingga pengelolaannya dapat menjadi contoh bagi kami dan Jupel dalam menjaga cagar budaya di Pagar Alam,” jelas Lusi.

Dengan adanya studi banding ini, lanjut Lusi, diharapkan para Jupel dapat lebih optimal dalam merawat dan melestarikan cagar budaya di Kota Pagar Alam.

Tag
Share