Bikin Bulu Kuduk Berdiri, Ternyata Ini 10 Sejarah dan Misteri Pontianak
Bikin Bulu Kuduk Berdiri, Ternyata Ini 10 Sejarah dan Misteri Pontianak--
KORANPAGARALAMPOS.CO - Bikin Bulu Kuduk Berdiri, Ternyata Ini 10 Sejarah dan Misteri Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, tidak hanya menjadi kota modern yang berkembang pesat, tetapi juga tempat yang kaya akan sejarah yang mencakup berbagai peristiwa menarik dan legenda yang melekat. Mari kita selami jejak sejarah Pontianak, kota yang terletak di tepi Sungai Kapuas.
1. Awal Mula Nama Pontianak
Nama Pontianak konon berasal dari kata "ponti" yang berarti jembatan dan "anak" yang berarti anak atau keturunan. Sebuah legenda lokal menceritakan kisah seorang wanita hamil yang meninggal saat akan menyeberangi sungai. Dikatakan bahwa rohnya tetap di sekitar jembatan, dan dari sinilah nama Pontianak muncul.
2. Jejak Kesultanan Pontianak
Kesultanan Pontianak didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie pada tahun 1771. Kesultanan ini memiliki peran penting dalam sejarah Kalimantan Barat dan berkontribusi pada perkembangan kawasan tersebut. Istana Kadriyah, yang dibangun pada abad ke-18, menjadi simbol kebesaran kesultanan ini.
3. Tepian Sungai Kapuas dan Perdagangan
Sungai Kapuas memainkan peran sentral dalam sejarah Pontianak. Sebagai salah satu sungai terpanjang di Indonesia, Kapuas menjadi jalur perdagangan yang vital, membuka Pontianak untuk berinteraksi dengan berbagai suku dan bangsa, termasuk Tionghoa, Melayu, dan Dayak.
4. Era Kolonial Belanda
BACA JUGA:Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Akhirnya Memanggil Nadeo Argawinata ke Piala Asia 2023
Seperti banyak daerah di Indonesia, Pontianak tidak luput dari pengaruh kolonial Belanda.
Bangunan-bangunan tua di kawasan Taman Alun Kapuas menjadi saksi bisu era kolonial, mencerminkan arsitektur khas Belanda yang masih dilestarikan hingga sekarang.
5. Kedatangan Imam Bonjol di Pontianak
Pontianak menjadi saksi kedatangan tokoh perlawanan terhadap penjajah, yaitu Imam Bonjol. Pada tahun 1825, Imam Bonjol ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Pontianak. Di sini, ia tetap memimpin perlawanan melawan penjajah dari balik jeruji.