7 Destinasi Wisata Mengusung Konsep Sustainable Tourism, Mengembangkan Budaya dan Pelestarian!

7 Destinasi Wisata Mengusung Konsep Sustainable Tourism, Mengembangkan Budaya dan Pelestarian!-foto: net-

BACA JUGA:4 Kuliner Kaki Lima Legendaris di Bandung, yang Otentik Mampu Menyihir Wisatawan!

Salah satu yang cukup menarik ialah, Desa Pentingsari masuk dalam 100 besar destinasi berkelanjutan versi global Green Destinations Days (GGDD).

Desa wisata Pentingsari tergolong sebagai desa wisata dengan konsep sustainable tourism dari kategori pelestarian dan lingkungan. Keseharian rakyat yang berdampingan menggunakan alam menjadi daya tarik desa wisata ini.

seperti membajak sawah, menanam padi, menangkap ikan, hingga belajar membuat tempe mampu kita coba lakukan pada Desa Pentingsari.

3. Desa Ponggok (Klaten)

BACA JUGA:Destinasi Wisata Gunung Kidul, yang Kaya Akan Manorama alam yang Indah dan Eksotis!!!

Potensi alam Desa Ponggok berasal asal 5 sumber mata air. Dulunya, air yang berlimpah hanya dipergunakan buat irigasi sawah serta perkebunan saja. tetapi sekarang warga memanfaatkan asal air tadi menjadi destinasi wisata.

Destinasi unggulan Desa Ponggok merupakan Umbul Ponggok, yang sempat viral beberapa tahun kemudian. di sini wisatawan mampu berenang, snorkeling, latihan menyelam, sampai berswafoto di bawah air.

Selain Umbul Ponggok, terdapat 4 asal mata air lain yg jua menarik dikunjungi, yaitu Umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Kapilaler, dan Umbul Cokro.

Menariknya, menggunakan memanfaatkan potensi alam yg dimilikinya, Desa Ponggok menjadi galat satu desa terkaya di Indonesia dengan Produsen desa per tahun mencapai Rp14 Miliar.

BACA JUGA:Usai kebakaran Taman Festival Bali, Menjadi Tempat Wisata Terangker di Indonesia Simak Penjelasannya!

4. Desa Kete Kesu (Toraja)

Kete Kesu adalah desa tata cara yang mengusung konsep sustainable tourism dalam kategori pelestarian budaya bagi warga  serta pengunjung.

Atraksi wisata yg paling ikonik asal Desa Kete Kesu adalah upacara istiadat rambu solo, dan  kuburan di tebing batu yg ditaksir sudah berusia 500 tahun.

Selain itu, wisatawan juga mampu melihat rumah tata cara tongkonan yang berjajar rapi pada Desa Kete Kesu. konon, rumah-tempat tinggal istiadat ini sudah berusia lebih dari 300 tahun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan