Ubah Abu Sekam Padi Jadi Batako Berkualitas

INOVASI: Dosen ITPA bersama warga Tegu Wangi kembangkan batako dari abu sekam padi, sebagai peluang ekonomi baru untuk meningkatkan ekonomi kelompok tani Tegu Wangi. --pagaralampos.com

PAGARALAM POS, Pagaralam – Desa Tuguwangi, yang terletak di Kecamatan Dempo Utara dan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, kini tengah menjadi sorotan.

Hal ini disebabkan oleh kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen-dosen dari Institut Teknologi Pagar Alam. 

Kegiatan ini diketuai oleh Elpita Aisah, MT, dengan anggota tim Fameira Dhiniati, MT, dan Fitria Rahmadayanti, M.Kom.

Mereka telah berhasil mengedukasi kelompok tani di desa ini, sehingga tercipta inovasi dalam pembuatan batako, dengan menggunakan abu sekam padi, salahsatu limbah pertanian yang selama ini kurang dimanfaatkan.

BACA JUGA:Berikan Pesan Penting Kepada Kelompok Tani

“Penggunaan abu sekam padi, sebagai bahan campuran pembuatan batako ini, tidak hanya memberikan nilai tambah bagi limbah pertanian, tetapi juga menjadi solusi ramah lingkungan,” ujar Elpita Aisah, MT, selaku Ketua dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tersebut.

Proses pembuatan batako ini, kata Elpita Aisah, dimulai dengan pengumpulan sekam padi sisa hasil panen yang kemudian dibakar hingga menjadi abu.

Abu ini lalu dicampurkan dengan semen, pasir, dan air untuk menghasilkan adonan batako, yang kokoh dan tahan lama.

Inovasi ini tak hanya membantu mengurangi limbah pertanian, tetapi juga memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.

BACA JUGA:Disiplin Apel Pagi Wujud Dedikasi Personel

“Kami sangat berterimakasih kepada Kemendikbudristek atas dukungannya melalui program DRTPM.

Juga kepada Institut Teknologi Pagar Alam yang telah menjadi wadah.

Hibah ini merupakan motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam dunia pendidikan, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat,” imbuhnya.

Kegiatan pengabdian ini disambut dengan antusias oleh masyarakat Desa Tuguwangi. Kelompok Tani Desa Tuguwangi, yang menjadi mitra utama dalam program ini, merasa sangat terbantu dengan adanya bimbingan langsung dari para dosen. “Kami sangat bersyukur mendapatkan ilmu baru ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan